Waykanan, Lampung (ANTARA News) - Kolektor mancanegara seperti dari Taiwan, Korea, Jepang dan Ameerika tertarik untuk mengoleksi produk kerajinan batu dari Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung.
"Permintaan dari luar negeri biasanya lewat email karena kita belum punya website. Kita tunjukkan foto hasil produksi kerajinan batu dalam bentuk cincin, liontin atau aksesori dan mereka tertarik untuk membeli. Bahkan kolektor dari Taiwan pernah datang kemari untuk membeli, namun bahan mentahnya saja karena mereka tertarik untuk mengolah sendiri," ujar perajin dari batu, Khairul Huda (40), di Blambanganumpu, Sabtu.
Menurutnya, omset kerajinan batu produksinya tahun 2006 mampu mencapai nilai ekonomi yang tinggi, yakni Rp500 juta dalam setahun. Adapun di ajang pameran yang biasa diikuti setiap tahun, baik di Jakarta, Padang, Lampung dan Manado, dalam rentang waktu tiga hari mampu menghasilkan Rp10 sampai dengan Rp15 juta.
"Tahun 2006 sampai dengan 2008 harga masih bagus. Namun saat ini agak turun, karena `trend` penjualan batu agak bergeser, semacam fashion yang berganti mode dan bahan," jelasnya.
Lebih lanjut menurut Huda, awal mendirikan rumah industri kerajinan batu yang ia namakan "Faiz Da Faiz" yang merujuk pada nama putra bungsunya, yakni Faiz Dafa Huda (5), dimulai semenjak tahun 2004.
"Saya mempelajari usaha ini secara otodidak, lewat internet, bertanya teman, membaca buku dan lain sebagainya. Karena saya melihat potensi batu yang ada di Waykanan cukup bagus dan mempunyai peluang ekonomi yang tinggi," jelasnya.
Selain itu juga menurut dia, usaha batu di Waykanan jika ditekuni mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.
"Prospek batu sebenarnya cukup bagus, dalam menjalankan usaha ini, saat ini saja saya sudah dibantu oleh lima orang tenaga kerja, tiga orang mengolah perhiasan seperti cincin dan liontin, yang dua lainnya mengerjakan batu pajang atau perhiasan ruang tamu," tuturnya.
Ia mengharapkan, persaingan industri batu di daerah itu tumbuh untuk menciptakan peluang kerja dan peluang ekonomi bagi masyarakat Waykanan.
"Harapan saya, banyak industri seperti yang saat ini saya tekuni, tumbuh menjamur di Waykanan supaya serentak mampu memunculkan potensi yang ada di sini. Kuncinya mudah, jangan malu untuk berpikir dan hindari pikiran negatif. Selain itu juga, harus mau bekerja dan tanggap dengan apa yang ada di lingkungan untuk diberdayakan dalam konteks yang positif," pungkasnya. (ANT-247/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010