Washington (ANTARA News/AFP) - Bankir utama bank sentral China pada Jumat menolak tuntutan untuk mempercepat revaluasi yuan, menyatakan raksasa `emerging` (ekonomi dengan pertumbuhan pesat,-red.) akan mereformasi secara bertahap dan bukannya terlibat dalam "shock therapy."
Di bawah tekanan sengit dari Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, Gubernur Bank Sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan, yuan secara bertahap akan bergerak ke arah tingkat "keseimbangan".
Mencoba untuk meredakan ketegangan yang mendidih, Ketua IMF Dominique Strauss-Kahn mengatakan, China tidak akan diharapkan untuk merevaluasi mata uangnya semalam.
Namun sebelumnya pada Jumat, Menteri Keuangan Timothy Geithner memberikan sekilas ketidaksabaran Washington dengan kecepatan reformasi sejauh ini.
"Amerika Serikat percaya bahwa rebalancing global tidak maju seperti halnya diperlukan untuk menghindari ancaman terhadap pemulihan ekonomi global," katanya kepada 186 negara anggota IMF lainnya.
Geithner menambahkan solidaritas yang ditunjukkan dibangun dari krisis keuangan global yang berisiko menghilang karena negara-negara seperti China gagal untuk mengalihkan pondasi ekonomi mereka dari permintaan asing ke permintaan domestik. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010