Medan (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengimbau segenap elemen bangsa menghentikan segala perdebatan yang tidak penting dan tidak substantif untuk kemaslahatan bangsa dan negara.

"Mari kita hentikan perdebatan-perdebatan tidak penting, karena bangsa yang besar tidak memperdebatkan hal-hal kecil yang tidak substantif untuk kepentingan bangsa dan negara," katanya dalam pidato politik pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Utara di Medan, Jumat malam.

Menurut dia, selama ini bangsa Indonesia terlalu banyak berkonflik hanya karena persoalan-persoalan sepele dan tidak berkorelasi kuat dengan kepentingan bangsa dan negara.

"Bangsa-bangsa yang tidak produktif adalah bangsa yang selalu meributkan masalah-masalah yang tidak penting," kata Anis Matta.

Pembukaan Muswil II PKS Sumut itu sendiri antara lain dihadiri Gubernur Sumut H Syamsul Arifin, Wakil Gubenur H Gatot Pujo Nugroho, Konsul Jepang di Medan Minoru Shirota, Ketua Fraksi PKS DPR RI Mustafa Kamal, Ketua MUI Sumut Prof. Dr. Abdullah Syah, MA serta sejumlah pimpinan partai politik dan tokoh masyarakat di Sumut.

Anis Matta juga mengimbau segenap elemen bangsa untuk menghentikan konflik antara ideologi nasionalis dan Islam yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan sudah menghabiskan energi bangsa.

Padahal, menurut dia, kedua ideologi itu sesungguhnya sama-sama berkepentingan untuk membangun Indonesia.

"PKS sendiri berupaya menghentikan konflik semacam itu. Tidak perlu lagi kita membeda-bedakan partai Islam dengan partai nasionalis. Mari sama-sama kita bangun bangsa ini, bekerja sama untuk membangun bangsa," katanya.

Lebih jauh ia mengatakan, sebuah bangsa yang selalu terlibat dengan perdebatan menyangkut persoalan-persoalan kecil menunjukkan bahwa bangsa itu tidak memiliki agenda besar untuk dikerjakan.

"Selama ini kita mengalami disorientasi sebagai sebuah bangsa. Karenanya diperlukan ide-ide besar untuk memicu kita bekerja untuk hal-hal yang lebih besar," ujarnya.

Anis Matta yang juga Wakil Ketua DPR RI itu juga mengeritik pemberitaan di media massa yang terkesan selalu meributkan hal-hal yang tidak substantif dalam kehidupan berbangsa.

Ia mencontohkan pemberitaan seputar pimpinan DPR mengundang calon Kapolri Komjen Pol Timur Pradopo, yang dinilainya masalah kecil yang sesungguhnya tidak perlu menjadi bahan perdebatan apalagi dibesar-besarkan.

"Saya ditanya wartawan tentang hal itu dan pertanyaan tersebut sesungguhnya bisa dijawab dengan pertanyaan `kenapa tidak boleh?`. Tapi hal ini justru jadi perdebatan di berbagai media," katanya.

Kecenderungan memperdebatkan hal-hal kecil, menurut Anis Matta, lebih karena tidak dimilikinya ide atau obsesi besar.

"Itu karena di kepala kita hanya ada hal-hal kecil, tidak ada hal besar, tidak ada agenda atau obsesi besar. Kondisi seperti ini harus segera kita hentikan jika kita ingin menjadi bangsa yang besar," katanya. (R014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010