Bangkalan (ANTARA News) - Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melakukan deteksi dini keberadaan teroris dengan melakukan Safari Jumat ke masjid-masjid di wilayah Kabupaten Bangkalan.

Kapolres Bangkalan, AKBP R Kasero Manggolo, Jumat, menjelaskan deteksi dini terhadap kemungkinan keberadaan teroris itu penting, sekaligus untuk mendekatkan hubungan antara polisi dengan masyarakat, sehingga masyarakat bisa diajak bekerja sama, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

"Dengan cara seperti ini kami juga bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang perlunya kewaspadaan teroris masuk di wilayah Kabupaten Bangkalan," kata Kapolres menjelaskan.

Menurut rencana, Safari Jumat akan menggelar Safari Jumat hingga tiga bulan ke depan dengan lokasi berbeda-beda.

"Adapun lokasi safari Jumat kami pilih yang lokasinya dekat dengan Polsek. Sedangkan disini ada 17 Polsek," kata Kasero Manggolo.

Kapolres menyatakan, dalam setiap safari Jumat itu pihaknya juga akan melakukan serap informasi dengan para jamaah masjid tentang persoalan-persoalan terorisme, hukum, dan upaya penanganan kasus tindak pidana kriminal, termasuk cara melaporkan ke polisi.

Kasero menjelaskan informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan oleh petugas, terutama yang menyangkut kepentingan publik, sehingga petugas bisa mengetahui sesuatu yang terjadi saat ini.

"Kami ingin jika masyarakat mempunyai informasi yang penting, ya segera informasikan pada petugas supaya kami bisa segera menindaklanjuti informasi tersebut di lapangan," ucapnya.

Acara safari Jumat ini dikemas dengan cara Kapolres memberikan ceramah terhadap masyarakat pasca-Shalat Jumat, lalu ada sesi tanya jawab antara warga dengan Kapolres.

Menurut salah seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Galis, K.H. Jailani, dalam kesempatan dialog dengan Kapolres di Masjid Galis, Bangkalan itu meminta agar petugas tidak hanya mengungkap kasus, tapi juga harus bisa menekan agar kasus-kasus tersebut tidak terjadi.

"Jangan mengungkap kasus yang sudah terjadi, namun petugas harus bisa mencegah kasus kriminal supaya tidak terjadi," terangnya.

Jailani menambahkan, pihaknya siap membantu petugas kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Ia mengaku, dirinya bersama warga yang lain akan memberikan informasi jika terjadi sesuatu di masyarakat.

Sementara terkait terorisme, tokoh masyarakat yang juga kiai kharismatik di wilayah Kecamatan Galis ini menyatakan, siap memberikan informasi kepada polisi jika memang ada orang asing masuk ke wilayah. Sebab kata, dia, terorisme dalam bentuk apapun tidak dibenarkan, apalagi mengatasnamakan agama.  (ZIZ/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010