Jakarta (ANTARA News) - Timnas sepak bola Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Uruguay 1-7 dalam pertandingan persahabatan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
Tuan rumah sebetulnya unggul terlebih dahulu lewat gol Boaz Salossa pada menit 17. namun Uruguay mampu membalas lewat Edinson Cavani menit 35,80 dan 84, Luis Suarez pada menit 42,54 dan 69 serta Sebastian Eguen pada menit 58.
Timnas Uruguay yang mendapatkan bola pertama langsung menunjukkan kelasnya dengan menekan pertahanan Timnas Indonesia yang dimotori Nova Arianto.
Tendangan ke arah gawang langsung terjadi, bahkan pada menit kedua tendangan keras Maximiliano Periera nyaris membobol gawang Markus Haris Maulana.
Tidak hanya Maximiliano Periera saja yang nyaris membobol kiper nomor satu di Indonesia itu, Chistian Rodriguez punya kesempatan emas. namun berkat kesiapan kiper Persib Bandung itu gawang timnas Indonesia tetap aman.
Peluangpun didapat tim tuan rumah. Meski dengan susah payah menerobos barisan pertahanan Uruguay yang dikawal Diego Lugano, striker lincah Boaz Salossa nyaris menciptakan peluang hanya saja tendangannya masih mampu diblok oleh Jorge Fucile.
Upaya keras anak asuh Alfred Riedl untuk menciptakan gol terus dilakukan. Meski kalah dari segi postur tubuh tidak menyiutkan nyali pemain. Hasilnya pada menit 17, Boaz Salossa mampu menjebol gawang Juan Guillermo Castillo setelah mampu mengecoh barisan belakang tim yang berjuluk "La Celeste" itu sehingga merubah kedudukan menjadi 1-0.
Tertinggal 0-1 membuat semangat Oscar Tabarez meningkat. Terbukti serangan demi serangan terus dilancarkan duet Luis Suarez dan Edinso Cavani. Beberapa tendangan ke arah gawang terus terjadi, namun berkat kesigapan Markus Haris Maulana, gawang Indonesia tetap aman.
Serangan demi serangan terus dilakukan oleh semifinalis Piala Dunia 2010 itu. Hasilnya pada menit ke 35 Edinson Cavani mampu menjebol gawang Markus Haris Maulana lewat tendangan keras yang cukup terarah ke tempat yang kosong.
Kedudukan sama membuat semangat Uruguay lebih menyala. Terbukti giliran pemain bintangnya yaitu Luis Suarea menjebol mantan kiper Arema Indonesia itu pada menit ke 42 sehinga merubah kedudukan menjadi 1-2 untuk Uruguay hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua Firman Utina dan kawan-kawan berusaha menguasai jalannya pertandingan. Umpan-umpan terobosan terus diperagakan. Namuan demikian upaya itu berhasil dipatahkan oleh barisan pertahanan Uruguay.
Terus menyerang membuat lini pertahanan Indonesia rapuh. Terbukti beberapa kali tendangan keras dari pemain depan lawan membahayakan gawang Markus Haris Maulana. Pada menit 54 Luis Suarez kembali mampu menjebol gawang timnas Merah Putih sehingga merubah kedudukan menjadi 1-3.
Unggul jauh tidak membuat semangat anak asuh Oscar Tabarez mengendurkan serangan. Guna mempertajam serangan beberapa pemain diganti. Hasilnya selang empat menit giliran Sebastian Eguren menjebol gawang tuan rumah sehingga merubah kedudukan menjadi 1-4.
Terus dihujani gol membuat ribuan suporter tuan rumah marah. Beberapa kali penonton tribun meneriakkan "Nurdin mundur!!!, Nurdin Mundur !!" meski pertandingan itu juga disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tim tuan rumah juga tidak tinggal diam. Bambang Pamungkas yang belum mampu mencetak gol terpaksa ditarik keluar dan digantikan striker muda Yongky Aribowo. Pergantian pemain ternyata belum membuahkan hasil bahkan tim lawan mampu menambah gol lewat tendangan pinalti Luis Suarez pada menit 69 sehingga merubah kedudukan menjadi 1-5.
Pinalti yang diterima oleh Uruguay setelah kiper timnas Indonesia menjatuhkan Edinson Cavani dikotak terlarang. Akibatnya wasit Abbas bin Dauh menunjuk titik putih. Luis Suarez yang ditunjuk menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya sehingga membuat "hattrick" pada pertandingan ini.
Kembali tertinggal tuan rumah tidak patah semangat. Masuknya Oktovianus Maniani menggantikan Firman Utina membuat serangan lebih variatif. Hasilnya mampu mengirimkan umpan pada Boaz Salossa. Namun, tendangan kerasnya mampu diblok oleh Castillo.
Serangan tuan rumah hanya sekejap. Terbukti Uruguay mampu menambah pundi-pundi golnya setelah Edinson Cavani mampu menciptakan gol keduanya pada menit 80. Bahkan pada menit 84 Cavani kembali mencetak gol sehingga merubah kedudukan menjadi 1-7.
"Hattrick" Cavani kembali membuat emosi penonton memuncak. Teriakan tuntutan mundur bagi Ketua Umum PSSI itu kembali terdengar. Hampir semua penonton di Gelora Bung Karno meneriakkan hal yang sama.
Hingga peluit panjang ditiup oleh wasit asal Singapura itu kedudukan tetap 1-7 untuk kemenangan semifinalis Piala Dunia 2010 yaitu Uruguay.
(ANT/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010