Lima pilar tersebut edukasi, tracing, testing dan isolasi, pelayanan rumah sakit, penegakan hukum dan vaksinasi
Padang (ANTARA) - Tenaga Ahli Kementerian Kesehatan Dr Andani Eka Putra menyampaikan hingga saat ini pemerintah tetap fokus pada lima pilar dalam menangani pandemi COVID-19.
"Lima pilar penanganan tersebut yaitu edukasi, tracing, testing dan isolasi, pelayanan di rumah sakit, penegakan hukum dan vaksinasi," kata dia di Padang, Sabtu pada webinar yang digelar PT Semen Padang dengan tema Waspada COVID-19 Varian Baru.
Menurut dia, salah satu upaya strategis yang dilakukan berupa meningkatkan tes hingga 400 ribu per hari, melakukan surveilans suspek dan tracing kontak erat dan surveilans genomik di daerah-daerah yang berpotensi mengalami lonjakan kasus COVID-19.
Baca juga: Hasil tes COVID-19 di laboratorium satu dengan lainnya bisa berbeda
Kemudian mengerahkan tenaga cadangan seperti dokter internship, koas dan mahasiswa kedokteran tingkat akhir.
Berikutnya melakukan pengetatan syarat masuk rumah sakit, meningkatkan pemantauan isolasi mandiri dengan pemanfaatan telemedicine dan alokasi vaksin 50 persen di daerah-daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi.
Selanjutnya menyediakan sentra vaksinasi di bandara-bandara, dan menjadikan syarat kartu vaksin bagi pelaku perjalanan.
Baca juga: Kemenkes tegaskan vaksinasi ketiga untuk tenaga kesehatan
Terkait dengan vaksin, Andani menekankan tujuannya untuk membentuk sel pengingat yang bersifat spesifik terhadap bahan atau bagian dari virus yang diberikan.
"Jika kita diinfeksi oleh virus usai vaksinasi, maka tubuh dengan cepat akan mengidentifikasi virus yang masuk dan melawannya," kata dia yang merupakan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Kedokteran Universitas Andalas Padang.
Baca juga: Kemenkes dorong kolaborasi perluas vaksinasi di daerah 3T
Dalam pengendalian pandemi, pelaksanaan vaksinasi merupakan bagian dari proses pencapaian kekebalan kelompok.
“Vaksin memberikan perlindungan relatif dari kelompok populasi yang dicapai dengan mengurangi atau memutus rantai penularan agen infeksi karena sebagian besar populasi resisten terhadap infeksi melalui imunisasi atau infeksi alami sebelumnya,” katanya.
Selain itu menurutnya vaksinasi menguatkan imun secara spesifik. Kalau ada vitamin dan makanan dapat menguatkan imun, itu sifatnya general, bukan spesifik. Makanya vaksinasi ini tujuannya melindungi tubuh kita secara spesifik dari COVID-19.
Baca juga: Kemenkes sebut testing COVID-19 di daerah masih perlu dipercepat
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021