Semua atlet dari delegasi Brazil di Olimpiade Tokyo harus mengikuti semua hal untuk memerangi doping yang dilakukan Badan Anti-Doping Dunia.
Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Brazil (COB) mencoret nama Fernando Reis dari skuad angkat besi Olimpiade Tokyo karena gagal dalam tes doping.
Dilansir Reuters, Sabtu, COB mengatakan Badan Anti-doping Brazil menemukan sampel dari lifter 31 tahun itu mengandung hormon pertumbuhan manusia.
"Dengan demikian, atlet tersebut dikeluarkan dari delegasi yang akan bertanding di Olimpiade Tokyo," kata COB dalam pernyataannya.
Keputusan ini sejalan dengan komitmen COB untuk memerangi dan membersihkan olahraga dari doping.
"Semua atlet dari delegasi Brazil di Olimpiade Tokyo harus mengikuti semua hal untuk memerangi doping yang dilakukan Badan Anti-Doping Dunia."
Reis adalah peraih medali perunggu nomor +109 kg dalam Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2018 di Ashgabat. Ia juga meraih tiga emas di Pan American Games masing-masing pada 2011, 2015, 2019.
Konfederasi Angkat Besi Brazil mengatakan, Reis dijadwalkan melakukan perjalanan ke Tokyo pekan depan. Namun, dengan adanya temuan ini, harapannya untuk tampil di Olimpiade Tokyo sirna. Sebab, COB dengan tegas tidak akan memberangkatkan dia, meski sampel B masih dalam proses analisis.
Lifter yang lahir pada 10 Maret 1990 itu telah dua kali tampil di Olimpiade. Reis debut di Olimpiade London 2012 dan menempati peringkat ke-11 untuk nomor +105 kg. Kemudian di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Reis menempati urutan kelima.
Baca juga: Positif gunakan ganja, sprinter AS Richardson bisa gagal ke Olimpiade
Baca juga: Pemain Liga Thailand asal Brazil dihukum 4 tahun karena doping
Baca juga: PB PON Papua gandeng lembaga Internasional untuk tes doping atlet
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021