Bengkulu (ANTARA News) - Dua unit sirene dipasang di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, untuk memberikan peringatan dini bila terjadi bencana tsunami di daerah itu.
"Alat tersebut akan mendeteksi adanya potensi tsunami setelah terjadi gempa bumi dan jika berpotensi tsunami maka sirene akan dibunyikan," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kepahiang Dadang Permana, di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan bahwa sesuai dengan sasaran peringatan yaitu warga yang bermukim di pesisir pantai, maka alat itu akan dipasang di kawasan pantai.
Dua sirene tsunami tersebut dipasang di atas "tower" (menara) dan ditempatkan di lingkungan kantor gubernur dan satu unit lainnya dipasang di kawasan "sport center" di Pantai Panjang.
Bunyi sirine tersebut, kata dia, mampu menjangkau hingga radius 2,5 kilometer hingga 3 kilometer.
"Saat ada gempa yang berpotensi tsunami akan diperingatkan lewat sirine tersebut," katanya.
Dalam pengoperasiannya, alat tersebut akan terhubung dengan BMKG pusat sehingga saat bencana terjadi bisa diaktifkan oleh petugas BMKG di Jakarta, katanya.
Dadang mengatakan bahwa Provinsi Bengkulu merupakan salah satu dari tiga provinsi yang mendapat bantuan sirine tersebut bersama Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.
Selain dua sirene peringatan tsunami, Bengkulu juga memasang dua alat deteksi gempa dalam rangka pengurangan risiko bencana yang rawan terjadi di Bengkulu, katanya.
Posisi Bengkulu yang berada di pertemuan dua lempeng aktif Eurasia dan Indoaustralia mengakibatkan Bengkulu termasuk daerah rawan gempa bumi dan tsunami.
(K-RNI/A035/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010