Jakarta (ANTARA) - Pencinta tinju dunia akan disuguhkan duel sarat gengsi antara Jermell Charlo dan Brian Carlos Castano di AT&T Center, San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), Minggu pagi WIB.

Pertandingan ini menyita perhatian karena empat gelar mayor kelas menengah junior (69,8 kg) yakni WBA Super, WBC, IBF, dan WBO dipertaruhkan. Otomatis, pemenang dalam laga ini akan berstatus sebagai petinju tak terbantahkan.

Charlo hadir dengan mempertaruhkan tiga gelar yakni, WBA Super, WBC, dan IBF. Sedangkan Castano adalah pemegang titel WBO.

Baca juga: Duel Jermell Charlo dan Castano, penentu "raja" kelas menengah junior
Baca juga: Pacquiao dan Spence Jr resmi umumkan duel di Las Vegas 21 Agustus


A post shared by SHOWTIME Boxing (@showtimeboxing)


Pengalaman dan rekor

Dari segi pengalaman, di atas kertas Charlo lebih diunggulkan. Petinju Amerika Serikat itu melakoni debut profesional pada 8 Desember 2007.

Sejak itu, ia tercatat telah melakoni 35 pertandingan dan 34 di antaranya berakhir dengan kemenangan, termasuk 18 KO.

Charlo hanya satu kali kalah dari Tony Harrison saat duel mempertahankan gelar WBC di Barclays Center, Brooklyn, 22 Desember 2018.

Setelah itu, Charlo bangkit dengan memenangi tiga pertandingan terakhir dengan hasil KO, termasuk menuntaskan misi balas dendam atas Tony Harrison di Toyota Arena, Ontario, 21 Desember 2019.

Charlo makin menegaskan status sebagai petinju terbaik di kelas menengah junior usai merebut dua gelar WBA Super dan IBF dari tangan Jeison Rosario pada laga terakhir di Mohegan Sun Casino, Uncasville, 26 September 2020.

Saudara kembar Jermall Charlo itu tinggal selangkah lagi untuk menjadi petinju tak terbantahkan di divisi 69,8 kg. Dengan semua pencapaian selama ini, ia optimistis dapat mengalahkan Castano.

Baca juga: Jermall Charlo pertahankan gelar juara kelas menengah WBC


"Pengalaman saya di dalam dan luar ring semuanya mengarah pada duel ini. Sekarang saatnya bagi saya untuk mempertaruhkan semuanya," kata Charlo seperti dilansir AFP.

"Bagi saya, pertandingan ini sangat besar dan bersejarah. Saya tak memikirkan gelar dan uang, tapi warisan dalam karier," ia menambahkan.

Hal senada juga diungkapkan Castano yang tak ingin melewatkan kesempatan. Meski tak mudah, petinju asal Argentina itu datang dengan tekad besar.

Castano meraih gelar WBO setelah memenangi laga terakhirnya melawan Patrick Teixeira di Fantasy Springs Casino, Indio, 13 Februari 2021.

Sejak debut profesional 22 September 2012, Castano mengantongi 17 (12 KO) kemenangan dan satu kali imbang.

"Saya ingin meraih kemenangan. Saya ingin menjadi yang pertama dalam sejarah menjadi juara tak terbantahkan di kelas menengah junior dengan empat gelar juara dunia," kata Castano.

Baca juga: Alvarez hentikan Saunders untuk satukan gelar kelas menengah super


Postur, jangkauan, dan gaya bertinju

Charlo dan Castano sama-sama berusia 31 tahun. Namun dari segi postur, Charlo tampaknya lebih diuntungkan. Ia memiliki tinggi 180 cm dan jangkauan 185 cm. Sedangkan sang lawan, memiliki tinggi badan dan jangkauan 171 cm.

Kedua petinju sama-sama bergaya ortodoks. Charlo adalah seorang counterpuncher berbahaya dengan keseimbangan, kecepatan, dan kekuatan yang sempurna.

Tubuhnya lebih atletis dibandingkan dengan sang lawan. Namun hal tersebut bukan jaminan. Charlo perlu mewaspadai Castano yang dikenal sebagai petinju agresif. Ia akan memanfaatkan segala celah untuk memukul lawan.

Berdasarkan data CompuBox, tingkat efisiensi pukulan Castano dua kali lebih baik dari Charlo. Rata-rata, per ronde Castano melakukan 84,3 pukulan dan 23 di antaranya mendarat di tubuh lawan.

Sedangkan Charlo rata-rata hanya melakukan 36,2 pukulan per ronde. Angka tersebut menempatkannya di urutan ketiga dalam daftar petinju aktif dengan pukulan paling sedikit per ronde. Pukulan yang masuk juga hanya berada di angka 10,4.

Prediksi

Berdasarkan uraian data di atas, Charlo tampaknya harus mengandalkan kecepatan saat melawan Castano. Jika tidak, Castano yang memiliki rekam jejak stamina dan daya tahan yang kuat memiliki kesempatan meraih kemenangan.

Baca juga: Ongen Saknosiwi tetap berlatih keras meski belum ada kepastian tanding
Baca juga: Milasari Kusumo ingin FTPI lahirkan banyak petinju profesional andal
Baca juga: Tokyo akan jadi Olimpiade terakhir bagi petinju veteran India Mary Kom

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021