Utamanya ini berdampak pada performance kapal, karena operasional kapal menjadi terhambat juga pada akhirnya

Jakarta (ANTARA) - Pelaku usaha pelayaran nasional mengeluhkan terjadinya gangguan sistem Ditjen Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok yang berdampak pada terhambatnya pelayanan kontainer ekspor impor.

Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan pelayaran yang melakukan ekspor impor akan terhambat jika gangguan sistem layanan Ditjen Bea Cukai masih terus berlanjut.

"Sudah sepekan ini, sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami gangguan. Sistem ini merupakan layanan kepabeanan milik Ditjen Bea Cukai," kata Carmelita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, akibat terganggunya sistem IT tersebut, layanan dokumen ekspor, impor, manifes dan portal pengguna jasa menjadi terkendala.

Menurutnya, terjadinya gangguan sistem IT pada CEISA mulanya berdampak pada kegiatan forwarding, namun karena gangguan ini berlarut-larut maka pelayaran juga merasakan dampaknya, khususnya bagi pelayaran yang melakukan kegiatan ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok.

Gangguan sistem IT CEISA, lanjut Carmelita, berdampak pada waktu clearance kontainer menjadi lambat, sehingga akan berdampak pada waktu tunggu kapal di pelabuhan.

“Utamanya ini berdampak pada performance kapal, karena operasional kapal menjadi terhambat juga pada akhirnya,” ujarnya.

Untuk untuk, dia meminta Ditjen Bea Cukai segera memberikan solusi yang bisa menjadi pengganti dari terganggunya sistem IT CEISA. Solusi dari Ditjen Bea Cukai atas persoalan ini diperlukan segera sehingga kegiatan ekspor impor kita tidak terhambat.

“Kedepan, kita juga berharap gangguan sistem IT CEISA ini tidak lagi terjadi. Atau ada back up sistem yang disiapkan kalau sistem ini alami gangguan,” pungkasnya.

Baca juga: Bea Cukai: Sistem layanan kepabeanan CEISA berangsur pulih
Baca juga: INSA: Pelayaran nasional butuh dukungan agar bisa bertahan
Baca juga: INSA harap pelaut dan pekerja pelabuhan masuk prioritas vaksinasi

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021