Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah film terbaik dari Jepang karya duasutradara besar Takeshi Kitano dan Kiyoshi Kurosawa akan diputar dibioskop Kineforum Dewan Kesenian Jakarta pada 19-31 Januarisecara cuma-cuma.

Humas Dewan Kesenian Jakarta, Dimas Fuadidi Jakarta, Kamis, mengungkapkan pemutaran film-film tersebutterselenggara atas kerjasama The Japan Foundation dengan Kineforum.Acara ini bertajuk "Pekan Film Jepang: Retrospeksi Karya-karya KitanoTakeshi dan Kiyoshi Kurosawa".

"Dalam acara ini kami akan menampilkan film-film yang dihasilkan keduasutradara berbakat dari Jepang tersebut selama karir mereka," kataDimas.

Film yang akan diputar diantaranya adalah Hana-bi, Kids Return, A Sceneat the Sea, Kikujiro no Natsu, Oinaru Genei, Hebi no Michi, NingenGokaku, Violent Cop, dan Sonatine.

Takeshi Kitano lahir di Tokyo pada 1947. Ia adalah sutradara film"serius" langganan festival-festival paling penting di dunia. Film-filmKitano terkenal dengan tawaran komedi yang aneh, karena dia percayabahkan kekerasan atau kesedihan sekalipun kalau di mata orang yangtidak terlibat bisa jadi lucu sekali.

"Karya-karya Kitano selalu menawarkan kontras yang ajaib. Ada yangtergesa tapi hening, ada lagu yang sedih tapi lucu. Semuanya lewatgambar-gambar yang tidak lazim sudut pandangnya dan jauh darihingar-bingar," kata Dimas.

The Japan Foundation dalam siaran persnya menjelaskan, Takeshi Kitanoadalah seorang yang multi-bakat. Setelah lulus sekolah menengah iamasuk ke fakultas teknik Universitas Meiji. Ia menjadi mahasiswa selamaempat tahun, namun ia tidak bisa menyelesaikan studinya tersebut.

Kitano memulai karirnya sebagai pemain film. Ia juga tampil sebagaipembawa acara televisi yang kemudian mendunia, yaitu Takeshi's Castle,sebelum debutnya sebagai sutradara.

Karirnya sebagai sutradara dimulai pada tahun 1989. Ketika itu, Kitanotampil dalam sebuah film berjudul Sono Otoko, Kyooboo ni Tsuki(diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Violent Cop) sebagaiaktor. Ia kemudian tidak hanya menyutradarai film tersebut, namunbahkan menulis ulang skenarionya.

Film ini sukses di pasar dan debut Kitano sebagai seorang sutradarafilm dan penulis skenario pun dimulai. Sebagai sutradara, Kitanomendapatkan apresiasi yang cukup tinggi dari para kritikus film. Banyakdari mereka yang menganggap Kitano sebagai seorang sutradara yangorisinal dan penuh bakat.

Film terbarunya sebagai sutradara, Achilles and the Tortoise, diputarpada Jakarta International Film Festival (Jiffest) 2008.

Horor

Sutradara kedua yangfilmnya diputar di Indonesia adalah Kiyoshi Kurosawa. Pria kelahiran1955 ini menunjukkan kecenderungan lain dalam film Jepang masa kini.

Kurosawa bukan nama baru dalam dunia perfilman Jepang. Ia telah mulaimembuat film sejak tahun 1980. Ia memulai karirnya sebagai sutradarapada tahun 80an dengan menyutradarai film-film independen beranggaranrendah, biasanya dengan tema Yakuza.

Pada tahun 1990, Kurosawa mendapatkan beasiswa untuk belajarpenyutradaraan di Sundance Institute. Karyanya yang pertama kalimendapatkan perhatian internasional adalah Kyua (Cure), yang diproduksipada tahun 1997. Film terbaru Kurosawa adalah Tokyo Sonata yangdiproduksi tahun 2008 dan diputar pada Jiffest 2008. JIFFEST yang barulalu.

"Film-film Kurosawa lebih banyak menunjukkan manusia yang menyelinapdari kenyataan sekitar lewat kepercayaannya pada hantu, keajaiban ataumistik. Kurosawa seolah membukakan pintu ke dunia yang aneh sekaligusindah, yang bahkan bisa ia capai dengan teknologi video murah meriahsekalipun," kata Dimas.

Dalam film-filmnya, Kurosawa umumnya mengambil nuansa yang muram dansedikit gelap. Ia seringkali menampilkan penggambaran yang pesimistentang manusia dan rasa keterasingan antar manusia yang kental. Iajuga senang memasukkan elemen-elemen ketegangan (thriller) dalamfilm-filmnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009