Jakarta (ANTARA) - Koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah (KSPPS) berkontribusi dalam peningkatan perekonomian secara nasional karena menggerakkan sektor riil di Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19.
"Koperasi syariah dapat mendorong pertumbuhan dari pergerakan ekonomi sektor riil melalui pembiayaan yang didasarkan pada prinsip kerja sama berdasarkan bagi hasil dari kegiatan usaha bersama,” kata Deputi Bidang Perkoperasi Kementerian Koperasi dan UKM Ahmada Zabadi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Zabadi menyampaikan bahwa koperasi pembiayaan secara umum mengalami berbagai masalah selama pandemi berlangsung. Namun, koperasi syariah mendorong pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan bersama melalui pendayagunaan sumber daya modal yang ada pada anggota, zakat, sedekah, dan wakaf, serta mengembangkan badan usaha bersama yang sesuai syariat Islam yang mengedepankan keadilan, keseimbangan, dan tolong-menolong sesama manusia.
Hal tersebut sesuai dengan amanat Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pada Peringatan Hari Koperasi ke-74 Tahun 2021, yaitu agar mendorong perubahan mindset entrepreuneurship koperasi terkhusus bagi koperasi simpan pinjam, credit union, dan koperasi syariah untuk melakukan transfromasi bisnis dengan mulai masuk membiayai sektor-sektor produktif.
"Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan peningkatan kontribusi PDB koperasi terhadap pertumbuhan domestik bruto nasional sebesar 5,5 persen dan pengembangan 500 koperasi modern pada tahun 2024," ujar Zabadi.
Pemerintah menerapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan koperasi, yakni pengembangan model bisnis koperasi melalui korporatisasi pangan dan pengembangan factory sharing dengan kemitraan terbuka agar terhubung dalam rantai pasok.
Kemudian, pemerintah juga akan mengembangkan koperasi multi pihak dan menguatkan kelembagaan serta usaha anggota koperasi melalui strategi amalgamasi spin off dan split off.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM hingga 2019, jumlah koperasi syariah di Indonesia sebanyak 4.046 unit dengan jumlah terbanyak berada di Jawa Timur.
Baca juga: Wapres dorong penguatan BMT untuk dikembangkan di negara lain
Baca juga: Menag apresiasi LDII berinisiatif kembangkan ekonomi syariah
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021