Tegal (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Tegal, Jawa Tengah, memperkirakan kondisi cuaca di wilayah pantai utara Pulau Jawa berpotensi terjadi angin kencang dan petir hingga akhir Oktober 2010.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tegal, Laylaya Isnaini, di Tegal, Kamis, mengatakan, awan cumolonimbus memicu terjadi petir, sedangkan arus udara naik dan turun bisa menyebabkan angin kencang atau puting beliung.
Bencana angin kencang seperti di Pemalang dan Slawi, Jawa Tengah, belum lama ini, katanya, diperkirakan masih bisa terjadi hingga akhir Oktober 2010.
Ia mengatakan, puting beliung dan petir merupakan fenomena transisi atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
Meskipun saat ini masih tergolong musim kemarau, katanya, intensitas hujan di beberapa wilayah pantai utara (pantura) masih tinggi, yakni sekitar 150 milimeter.
Menurut dia, pada Minggu (3/10) kecepatan angin mencapai 22 knot atau 40 kilometer per jam, sedangkan kecepatan angin normal lima knot.
Angin kencang, katanya, menyebabkan gelombang laut menjadi tinggi sehingga berpotensi rob (air laut pasang).
Ia mengatakan, tingginya intensitas hujan di daerah pantura mengakibatkan rob di wilayah tersebut khususnya Pekalongan, Pemalang, Kota Tegal, dan Brebes, seperti yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya rob, di antaranya kerusakan lingkungan, alih fungsi lahan resapan air menjadi permukiman, tingginya sedimentasi, dan intensitas hujan yang tinggi," katanya.
Ia memperkirakan pada 20-23 Oktober 2010 atau bertepatan bulan purnama terjadi air pasang karena pengaruh gaya gravitasi.
"Kondisi itu berpotensi rob di daerah pesisir Laut Jawa," katanya. (ANT-235*M029/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010