Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan kondisi hutan di atas kota Wasior, ibukota Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat masih dalam kondisi yang baik.
Asisten Deputi Pengendalian Kerusakan Sungai dan Danau Deputi III KLH, Antung Deddy Radiansyah di Kantor KLH di Jakarta, Kamis, menyatakan hal tersebut dari hasil pantauan lapangan Tim Program Menuju Indonesia Hijau (MIH).
"Tim MIH dari KLH melakukan cek lapangan beberapa hari sebelum banjir, dan 90 persen tutupan lahan hutan masih baik," kata Andung.
Andung mengatakan banjir bandang terjadi karena lereng terjal di daerah hulu Sungai Wasior longsor menutupi badan sungai.
"Jadi longsoran menimbun sungai seperti bendungan sehingga diperkirakan terjadi banjir bandang," katanya.
Dia memperkirakan lereng terjal tersebut longsor karena pengaruh gempa yang terjadi di Papua sebelumnya.
Dari data citra satelit kawasan hutan di atas Wasior, diperkirakan sungai Wasior setelah tertimbun longsoran tidak mapmu menahan luarapn air hujan dengan intensitas tinggi dan lama.
Peta bencana
KLH sendiri telah membuat peta rawan bencana banjir dan longsor sampai tingkat kabupaten untuk seluruh Indonesia dengan memperhatikan kerusakan lingkungan yang terjadi.
"Peta rawan bencana itu telah disosialisaikan ke semua Pemda sejak Januari 2010, termasuk pemda di Papua," kata Andung.
Setelah sosialisasi peta rawan gempa bencana, lanjutnya, pemda berkewajiban untuk melakukan `delineasi` dan mengidentifikasi daerah rawan bencana di tingkat kecamatan dan desa di wilayah masing-masing.
"Dari peta rawan bencana itu, pemda harus membuat program adaptasi untuk menghadapi perubahan iklim yang terjadi di daerahnya," tambah Andung. (N006/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010