Yogyakarta (ANTARA News) - Arca dan barang berharga yang ditemukan di lokasi Candi Pustakasala kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta akan disimpan di museum yang dibangun seiring dengan pembangunan perpustakaan pusat universitas itu.
"Penempatan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat menyaksikan secara langsung benda-benda itu, karena candi direncanakan akan dibuka untuk masyarakat sebagai objek wisata sekaligus pembelajaran," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Edy Suandi Hamid, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, candi tersebut akan menjadi objek sejarah dan objek wisata sebagai gambaran perkembangan peradaban bangsa, tetapi tidak untuk objek peribadatan.
"Tanggapan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) terhadap rencana itu cukup baik. Mereka menilai sikap yang ditunjukkan UII sangat terbuka, kooperatif, dan membantu," katanya.
Ia mengatakan Kemenbudpar menargetkan pemugaran dan pembangunan candi tersebut selesai pada akhir 2010.
Hal itu sesuai dengan komitmen Kemenbudpar dan dana yang dianggarkan untuk pemugaran dan pembangunan candi.
"Menbudpar merasa kagum dengan keunikan yang terus ditemukan di Candi Pustakasala, seperti benda bersejarah berbahan emas, perak, dan perunggu yang memiliki bentuk beragam. Ada yang berbentuk uang, kepingan padma, dan pernak-pernik lainnya," katanya.
Menurut dia, candi yang ditemukan di lokasi pembangunan perpustakaan pusat UII itu sejak awal sering membuat para arkeolog kagum. Beberapa bagian dari Candi Pustakasala termasuk unik dan tidak terdapat di candi pada umumnya, seperti keberadaan Arca Ganesha dan Lingga Yoni dalam satu ruangan.
Lingga Yoni juga ditemukan dengan ukuran lebih kecil di candi perwara. Lingga Yoni yang berada di candi perwara itu bersebelahan dengan Arca Nandi (sapi) yang diapit dua lapik (tempat sesajian).
"Di antara benda temuan itu ada yang menjadi simbol beberapa perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Jadi, ada benda yang unik yang ditemukan di UII, dan kami berharap hal itu menggambarkan UII sebagai perguruan tinggi yang inklusif atau terbuka," katanya.
Ia mengatakan, Kemenbudpar bisa memulai pemugaran dan pembangunan candi itu, karena telah mendapatkan dana dari APBN Perubahan 2010 sebesar Rp4 miliar.
"Di antara dana sebesar itu, sebanyak Rp900 juta akan diserahkan kepada UII sebagai ganti rugi akibat tertundanya pembangunan perpustakaan pusat UII. Semua kerugian UII terkait dengan penemuan candi akan diganti penuh oleh pemerintah," katanya.
Dengan perkembangan itu, menurut dia, pembangunan perpustakaan akan dimulai dalam waktu dekat. Perpustakaan pusat UII ditargetkan dapat diresmikan sebelum puncak Dies Natalis atau Milad UII pada Juli 2011.
"Kami menargetkan sebelum puncak Milad UII perpustakaan sudah diresmikan. Rancangan perpustakaan saat ini sudah ada," katanya. (B015/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010