Jadi, saya tegaskan itu murni penipuan
Selatpanjang (ANTARA) - Bupati Kepulauan Meranti, Provinsi Riau Muhammad Adil meminta warganya agar waspada terhadap penipuan orang tak dikenal yang mengatasnamakan dirinya untuk menjanjikan dapat lolos diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Saya mendapat laporan ada yang mengaku Bupati dengan modus dapat meloloskan jadi PNS. Jadi, saya tegaskan itu murni penipuan," ujar Bupati Adil kepada wartawan, di Selatpanjang, Jumat.
Sebelumnya, nama Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil dicatut oleh orang tak dikenal dengan modus menjanjikan korban dapat menjadi PNS dengan harus membayar sejumlah uang.
Menurut Bupati, untuk menjadi PNS harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan mulai dari pendaftaran hingga mengikuti tes secara online, sehingga sangat sulit prosesnya bisa dimainkan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Jadi, jika ada orang yang mengaku bisa meloloskan jadi PNS lewat jalur khusus jangan percaya. Itu pasti penipuan," katanya pula.
Informasi didapatkan beberapa waktu lalu, salah seorang warga Kampung Baru, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kecamatan Tebingtinggi berinisial DI mendatangi rumah dinas Bupati Adil di Jalan Dorak, Selatpanjang.
Kala itu, DI melapor telah dihubungi oleh seseorang yang mengaku Bupati Kepulauan Meranti yang dapat membantu anaknya untuk diloloskan menjadi PNS, dengan syarat DI harus mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku sebagai pelicin.
Karena penjelasan pelaku begitu meyakinkan, akhirnya korban DI mengikuti keinginan pelaku dengan mentransfer sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah ke nomor rekening yang telah ditentukan.
Namun, karena menilai uang yang dikirim masih kurang, pelaku kembali meminta korban untuk mentransfer uang tambahan sebesar belasan juta rupiah lagi. Jika sebelumnya dilakukan dengan cara transfer, kini korban meminta untuk diantar langsung dengan alasan jarak antara rumahnya dengan kediaman Bupati tidak begitu jauh.
Namun pelaku menolak, dan meminta korban tetap mengirim uang yang diminta dengan cara transfer dengan alasan sibuk.
Di situlah muncul kecurigaan korban yang kemudian nekat mendatangi rumah Bupati untuk konfirmasi. Setiba di situ, diakui Bupati itu bukan dirinya dan barulah korban menyadari ia telah ditipu. Selanjutnya, ia melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Meranti untuk diproses lebih lanjut.
Baca juga: Bupati Kepulauan Meranti temui Menaker bahas pengangguran
Baca juga: KPK dalami peran Bupati Kepulauan Meranti soal pengurusan DAK
Pewarta: Rahmat Santoso
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021