Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan untuk melayangkan hak jawab guna menanggapi pemberitaan tentang anggaran pakaian dan perabot lembaga kepresidenan yang dinilai tidak tepat.

Dalam pengantar sebelum memulai rapat kabinet terbatas bidang Polhukam di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, Presiden menegaskan tidak pernah menerima biaya untuk pakaian dan perabot sejak menjabat pada 2004.

"Satu rupiah pun tidak ada biaya untuk pakaian saya sejak jadi Presiden pada 2004. Tidak ada biaya untuk satu lembar pakaian pun dari uang negara. Jelas faktanya ada," tuturnya.

Menurut Presiden, tidak ada juga anggaran perabot untuk rumah pribadinya di Puri Cikeas Indah, Kabupaten Bogor.

Presiden menjelaskan, anggaran perabot hanya ditujukan untuk kantor kepresidenan dan perangkat pendukung Istana Kepresidenan.

"Saya menduga namanya rumah tangga kepresidenan jangan-jangan dikiranya biaya rumah tangga Presiden di Cikeas. Rumah Tangga Kepresidenan ini dulu namanya Sekretariat Presiden, ketika Yusril Ihza Mahendra menjadi Menteri Sekretariat Negara diubah namanya menjadi Rumah Tangga Presiden. Setpres itu sebenarnya kantor ini," jelasnya.

Menurut Presiden, biaya perabot rumah tangga Presiden untuk kantornya tidak mencapai Rp42 miliar. Tahun lalu hanya dikeluarkan Rp149 juta guna mengganti furnitur yang rusak.

Beberapa pekan lalu media massa memberitakan anggaran biaya pakaian Presiden yang mencapai Rp893 juta dan perabot rumah tangga Presiden sebesar Rp42 miliar.

Karena menganggap pemberitaan itu tidak benar, Presiden Yudhoyono memutuskan menggunakan hak jawab.

"Saya minta Kepala rumah tangga dan Mensesneg menggunakan hak jawab. Gunakan hak jawab karena ini negara demokrasi," demikian Presiden. (*)

D013*P008/R010

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010