Palu (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengaku memprihatinkan perkembangan Indonesia bagian timur yang dinilai masih tertinggal jika dibandingkan wilayah barat Indonesia.

"Infrastruktur di wilayah timur seperti bandara, jalan, atau jembatan kurang memadai sehingga perkembangan daerahnya berjalan lamban," kata Marzuki saat seminar nasional mahasiswa di Palu, Kamis.

Oleh karena itu, kata Marzuki, begitu menjadi Ketua DPR RI pada 2009, dia segera melakukan kunjungan kerja pertama ke Maluku.

"Saya ingin wilayah timur Indonesia bisa maju dan berkembang seperti wilayah barat sehingga tidak terjadi lagi ketimpangan," katanya.

Dia juga mengaku siap membantu pembangunan wilayah timur Indonesia melalui pemberian anggaran yang sesuai.

"Semuanya bisa dibicarakan, dan saya ikhlas jika memang dibutuhkan," ujar politisi asal Partai Demokrat itu.

Dia juga mengaku siap menerima undangan atau permintaan dari masyarakat wilayah timur Indonesia untuk memberikan pandangannya atau sekadar membagi pengalaman.

"Kalau memang ada waktu kosong pasti saya bisa hadir," katanya seraya mengatakan pembangunan di Indonesia harus dievaluasi.

"Pembangunan harus lebih terarah supaya tercapai kesejahteraan masyarakat," sambungnya.

Dia menunjuk maraknya pemekarana daerah sebagai salah satu faktor yang menghambat pembangunan daerah. Selama 10 tahun terakhir terdapat lebih 200 daerah yang dimekarkan.

"Semua itu menyerap dana APBN yang besar sehingga dana yang sedianya untuk pembangunan menjadi berkurang," ujarnya.

Dia menyatakan pemerkaran harus dimoratorium supaya pembangunan bisa maksimal.

"Usulan pemekaran jangan jadi proyek sehingga menguntungkan pihak-pihak tertentu," kata Marzuki.

Dia juga mengaku tidak heran adanya sejumlah anggota tim pemekaran pada sebuah daerah masuk penjara karena tidak bisa mempertanggungjawabkan keuangan.(*)

R026/s018/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010