Kolev mengatakan di Palembang, Kamis, kurang sepaham dengan istilah tim unggulan dan tim bukan unggulan yang sering didengungkan media massa dan media cetak.
"Bagi saya tidak ada istilah tim unggulan, semua sama dan memiliki peluang untuk menang asalkan mau bekerja keras. Dunia sepak bola adalah dunia tempat orang yang mau bekerja keras," kata pelatih asal Bulgaria ini.
Sriwijaya Football Club (SFC) yang akan menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, 17 Oktober 2010, diakui Kolev memang lebih diunggulkan karena bertindak sebagai tuan rumah.
Menurut dia, hal itu terjadi karena kompetisi di Indonesia selalu menempatkan tim tuan rumah sebagai unggulan.
"Memang di Indonesia seperti itu, sulit bagi tim tamu untuk menang di kandang lawan. Berbeda dengan liga-liga di negara-negara lain yang sangat tergantung dengan kesiapan tim itu sendiri. Meskipun demikian, bagi saya ini bukan suatu acuan," ujar dia.
Dia tak menampik sebagai tim yang berhasil meraih gelar dalam beberapa tahun terakhir, SFC selalu diunggulkan di setiap laga. Apalagi pada ajang pemanasan berhasil menjadi juara yakni juara Inter Island Cup dan Community Shield.
Tapi, dia tidak mau terjebak oleh hal itu, karena materi pemain SFC pada musim sebelumnya berbeda dengan musim ini.
"Saya memiiki target sendiri sebagai pelatih SFC dan tidak mau terbuai oleh gelar-gelar yang pernah diraih tim ini sebelumnya. Bagi saya era Rahmad telah berakhir, dan tinggal giliran saya membuktikan diri," kata dia.
Menurut dia, 18 tim kontestan kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional memiliki peluang yang sama untuk menjadi yang terbaik. Sehingga, dia menolak sekiranya SFC diunggulkan di tempat pertama sebagai kandidat juara musim ini.
"Masih terlalu jauh untuk bicara juara, karena kompetisi baru akan dimulai dan SFC baru melakukan dua laga, masih ada 17 laga lagi yang harus dijalani. Yang jelas, semua tim memiliki peluang yang sama," ujar dia.
(T.ANT-039/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010