Jakarta (ANTARA) - Creativepreneur Fellexandro Ruby membagikan tips untuk masyarakat yang masih ragu- ragu membuka usahanya dengan modal yang pas- pasan dan tentunya tips ini sejalan dengan kondisi pandemi yang menyebabkan banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai menggeliat untuk memulihkan kondisi ekonomi.

"Kalau misalnya punya modalnya kisaran ratusan ribu, saya akan mulai usaha dan menganggap diri saya gak punya modal. Dengan pola pikir itu, kita bisa mendorong diri sendiri untuk berpikir. ‘What can I do untuk bisa menghasilkan sesuatu dari usaha ini?’," kata Ruby dalam webinar membahas topik berwirausaha dengan modal minim, Jumat.

Baca juga: Peneliti: Digitalisasi UMKM semakin mendesak saat PPKM Darurat

Pria yang juga mendirikan perusahaan rintisan Negeri Pembelajar Edu-Tech itu pun menyebutkan agar masyarakat yang mau memulai bisnis menghitung modal tidak hanya dalam nominal tapi memaksimalkan modal dalam bentuk lainnya.

Ia mencontohkan berdasarkan pengalaman pribadinya, jaringan pertemanan dan relasi yang dimiliki seseorang bisa menjadi modal yang cukup untuk mengembangkan sebuah bisnis menjadi menguntungkan.

"Misalnya saya waktu itu punya modal ratusan ribu. Saya memilih bertemu teman- teman saya yang berpotensi jadi calon klien saya. Saya ajak mereka untuk catch up, menceritakan yang sedang saya kerjakan. Ternyata dia jadinya mengajak saya tertarik gak untuk membantu dia. Jadi dari situ bisa dilihat maksimalkan modal yang kalian miliki," katanya.

Baca juga: Digitalisasi dan inovasi, kunci UMKM lokal bertahan saat pandemi

Selain itu, untuk memaksimalkan modal yang pas- pasan atau minim dalam membuka usaha pastikan anda mengetahui kebutuhan masyarakat cari potensi dari tren yang tengah berkembang.

Pemanfaatan momen mengikuti tren ini dapat memberikan pertumbuhan bisnis yang lebih cepat dibandingkan dengan bisnis yang tidak adaptif mengikuti tren.

Sebagai contoh di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat orang- orang hanya beraktivitas di dalam rumah, tentu orang tua dengan banyak anak akan kebingungan untuk membuat anaknya tetap anteng berada di rumah saja.

Menurut Ruby, ini bisa dijadikan peluang bisnis dengan menyediakan mainan atau hiburan bagi keluarga tersebut sehingga tentunya bisnis anda bisa berkembang lebih cepat.

Selanjutnya, untuk membuat bisnis modal minim namun bisa tetap menguntungkan adalah memastikan bisnis yang dikembangkan ikut berkembang mengikuti regulasi.

"Anda harus menyesuaikan bisnis yang akan anda buat dengan regulasi yang disiapkan pemerintah untuk konsumen," katanya mencontohkan bahwa di masa pandemi ini pemerintah merelaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) komoditas mobil.

Hingga saat ini pun bisnis dari industri otomotif seperti penyediaan aksesoris ikut berkembang karena adanya kebijakan relaksasi PPnBM. Maka dari itu penting bagi calon wirausaha memahami regulasi yang berkembang.

Tips terakhir yang dibagikan Ruby adalah mengembangkan bisnis dari tren utama konsumen.

Misalnya pada saat di pertengahan pandemi COVID-19 di 2020, bisnis tanaman menjadi salah satu hal yang mengalami kenaikan tren.

Tentu jika anda menjadi distributor tanaman, anda akan memiliki banyak pesaing saat tren itu naik daun.

Sehingga yang bisa anda lakukan adalah mengembangkan bisnis turunan dari tren utama tanaman tersebut, anda bisa membuat bisnis serum tanaman atau membuat bisnis media tanam yang subur.

Baca juga: Memanfaatkan YouTube dan Google Trends untuk bertahan di masa pandemi

Baca juga: "Go digital", kunci UMKM sukses lalui pandemi COVID-19

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021