Seoul (ANTARA News/AFP) - Sekitar 100.000 orang Korea Utara dipercaya bersembunyi di China setelah melarikan diri dari tanah air mereka yang dilanda kemiskinan.
"Kami memperkirakan bahwa jumlah orang Korea Utara yang meninggalkan Utara dan tinggal di China dapat menjadi sekitar 100.000 orang," kata Menteri Unifikasi Korea Selatan Hyun In-Taek pada anggota-anggota parlemen dalam audit tahunan parlemen, menurut kantor berita Yonhap.
Ditanya mengenai laporan-laporan media bahwa pihak keamanan China dan Korea Utara akan bekerjasama untuk menangkap para pengungsi itu di China, Hyun mengatakan pemerintah Korea Selatan "telah melakukan upaya diplomatik dan akan meneruskan upaya itu" untuk melindungi mereka.
Sebagian besar dari pengungsi itu melintasi sungai perbatasan ke China, sejak melarikan diri melintasi perbatasan antar-Korea yang dijaga amat ketat sangat sulit.
Tapi menurut perjanjian dengan sekutunya Pyongyang, Beijing akan memperlakukan orang-orang Korea Utara yang mereka tangkap sebagai migran ekonomi ketimbang pengungsi dan akan memulangkan mereka, tempat mereka dapat menghadapi hukuman keras.
Kebijakan itu telah dikritik oleh kelompok hak asasi manusia dan pengungsi.
Sekitar 20.000 orang Korea Utara telah membelot ke Selatan, sebagian besar melalui China, sejak berakhirnya perang 1950-53. Mereka biasanya melakukan perjalanan dengan sembunyi-sembunyi ke negara ketiga, sering di Asia Tenggara, sebelum mencapai Seoul. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010