Washington (ANTARA News/AFP) - Ekonomi Rusia akan menikmati pemulihan "moderat" tumbuh 4,0 persen pada 2010 dan 4,3 persen tahun depan setelah mencatat gelombang panas, IMF mengatakan pada Rabu.
Sebuah musim panas dengan rekor suhu tinggi dan kebakaran hutan dapat "mengurangi pertumbuhan jangka pendek" di Rusia, namun pemulihan akan dipimpin oleh konsumsi sendiri berkelanjutan," kata World Economic Outlook, Dana Moneter Internasional.
Harga komoditas yang tinggi adalah kekuatan pendorong pemulihan di kawasan, namun `rebound` yang sedang berlangsung masih tergantung pada dukungan kebijakan," dan reformasi di sektor publik.
Negara-negara di wilayah bekas Soviet CIS rata-rata akan tumbuh sebesar 4,3 persen tahun ini dan 4,6 persen tahun depan, namun performa mereka akan tergantung pada Rusia karena perdagangan dan pengiriman uang dari ekonomi daerah terbesar di kawasan ini.
Hanya Kyrgyzstan perekonomian regional yang kontraksi tahun ini, sebesar 3,5 persen setelah pemberontakan berdarah dan pengusiran mantan presiden Kurmanbek Bakiyev, tetapi prospek untuk tahun depan adalah pertumbuhan sebesar 7,1 persen.
Turkmenistan akan memiliki pertumbuhan tertinggi di kawasan ini dengan 9,4 persen pada 2010 dan 11,5 persen pada 2011, didorong oleh peningkatan volume ekspor gas dan "investasi skala besar."
Ekonomi terbesar di Asia Tengah, Kazakhstan akan tumbuh sebesar 5,4 persen dan 5,1 persen tahun ini dan tahun depan, katanya.
Ukraina akan tumbuh sebesar 3,7 persen dan 4,5 persen, dan Belarus sebesar 7,2 persen dan 6,2 persen.
Kawasan ini rentan terhadap perubahan harga komoditas global, dan ekonomi Rusia tetap tergantung pada tren pasar keuangan global seperti volatilitas arus modal.
Laporan itu memuji rezim nilai tukar Rusia yang lebih fleksibel, membantu mencegah modal spekulatif. Ekonomi lain, terutama Kazakhstan, akan diuntungkan dari membuat nilai tukar lebih fleksibel, karena dapat menjadi instrumen dalam menyesuaikan terhadap guncangan.
Ini juga akan menjadi "kritis" bagi Kazakhstan untuk menyusun strategi transparan menangani kredit macet untuk membuat sektor keuangan lebih sehat. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010