Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi menilai keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan rencana kunjungan ke Belanda terkait dengan aktivitas gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) di negara itu tepat.
"Pembatalan kunjungan SBY ke Belanda sehubungan dengan gerakan separatis RMS di Belanda sudah benar," katanya di Jakarta, Rabu.
Menurut Hasyim, sekalipun pemerintah Belanda menjamin keamanan dalam arti fisik, tetapi keamanan secara moral belum tentu terjamin.
"Kepala negara tidak boleh dipertaruhkan di luar negeri. Ini bukan masalah pro-kontra SBY, saya sendiri sering kritis terhadap SBY, namun kali ini ada masalah nasionalisme," tandas Hasyim.
"Kita harus mencegah orang-orang Indonesia yang suka membawa masalah bangsanya sendiri ke bangsa lain," kata Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) tersebut.
Pada saat Muktamar NU di Makassar yang dibuka Presiden SBY, lanjut Hasyim, sebagai penanggung jawab ia mengumpulkan dan menyerukan masyarakat radikal di kota itu agar tidak berdemonstrasi "menyerang" SBY, karena ratusan mufti seluruh dunia hadir di muktamar saat itu.
"Kalau ada demo nama umat Islam Indonesia akan rusak di dunia Islam Internasional. Ini adalah nasionalisme," tandas Hasyim.
(S024/E011/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010