BSI siap menjalankan fungsi BPS-BPIH yang telah ditetapkan oleh BPKH. BSI sebagai BPS berfungsi sebagai penerima, likuiditas, pengelola nilai manfaat, penempatan, mitra investasi, dan operasional BPKH
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus meningkatkan layanan tabungan dan setoran haji dan mendorong generasi muda untuk menunaikan ibadah haji melalui strategi digitalisasi.
Komitmen tersebut disampaikan BSI seiring penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Bank Penerima Setoran (BPS)-Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) periode 2021 – 2024.
“BSI siap menjalankan fungsi BPS-BPIH yang telah ditetapkan oleh BPKH. BSI sebagai BPS berfungsi sebagai penerima, likuiditas, pengelola nilai manfaat, penempatan, mitra investasi, dan operasional BPKH,” kata Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Peran BSI tersebut mengacu pada PP Nomor 5 tahun 2018 tentang pelaksanaan UU Nomor 34 tahun 2004 tentang pengelolaan keuangan haji.
Saat ini, ada dua produk bank syariah milik Himbara untuk melayani umat merealisasikan ibadah hajinya yaitu BSI Tabungan Haji Indonesia serta BSI Tabungan Haji Muda Indonesia. Nasabah cukup melakukan setoran awal tabungan senilai Rp100 ribu untuk merencanakan ibadah haji sejak dini.
Selain itu, BSI juga siap mengelola dana haji yang dihimpun melalui giro dan deposito.
Hingga Juni 2021 penghimpunan dana haji mencapai Rp20,34 triliun dalam giro dan deposito. Sedangkan total dana haji BPKH yang ditempatkan di seluruh BPS-BPIH hingga akhir 2020 berjumlah sekitar Rp45,33 triliun.
“Ibadah haji tentunya adalah salah satu perencanaan yang harus disiapkan sejak lama mengingat panjangnya antrean, biaya yang harus dialokasikan secara disiplin serta menjadi kewajiban seorang muslim,” kata Hery.
Hery mamaparkan BSI ke depan akan memfasilitasi dan mendorong generasi muda Islam melaksanakan rukun Islam kelima sejak dini melalui program Haji Muda Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Agama telah terjadi tren peningkatan pendaftaran haji pada rentang usia 0-30 tahun dengan porsi sekitar 20 persen dari total pendaftar haji di Indonesia.
Untuk itu berbagai strategi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat berhaji muda di antaranya melalui program literasi BPKH “Ayo Haji Muda”. Selain juga menggandeng berbagai mitra travel haji dan umroh dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu.
Sementara itu BSI juga gencar melakukan optimalisasi BSI Mobile, sehingga calon nasabah dapat membuka rekening tabungan secara mudah dan aman serta dapat mengakses saldo tabungan haji dimanapun dan kapanpun.
Nantinya nasabah juga dapat melakukan pembayaran haji secara daring tanpa harus ke bank. Nasabah pun dapat memprediksi kapan harus menyetorkan biaya hajinya saat mencapai saldo Rp25 juta.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan sinergi antara pihaknya dengan bank-bank BPS-BPIH memberikan peluang untuk pengembangan keuangan haji yang lebih besar.
“Penempatan dana haji pada perbankan syariah memberikan sumber dana jangka panjang yang dapat membantu perputaran ekonomi syariah dan kemaslahatan umat,” kata Anggito.
Baca juga: BSI Mobile permudah tarik tunai nasabah tanpa kartu ATM
Baca juga: BSI tingkatkan pengembangan usaha koperasi syariah
Baca juga: BSI sediakan mesin daur ulang plastik dukung ekonomi hijau
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021