Jakarta (ANTARA) - Mengusung tema “Sejarah Film dan Media Baru”, Festival Film Indonesia (FFI) kembali hadir tahun ini untuk mengapresiasi pekerja film Indonesia.
Dalam konferensi pers daring yang digelar Kamis di Jakarta, Ketua Komite FFI Reza Rahadian mengatakan sejarah film Indonesia merupakan sebuah karya yang perlu diingat menjadi bahan renungan bersama dan pelajaran berharga tak hanya bagi pelaku film tapi juga seluruh ekosistem perfilman di era media baru saat ini.
Reza Rahadian juga menambahkan, pandemi COVID-19 yang tengah dihadapi saat ini menjadi momen kontemplatif yang membuat orang sadar pentingnya arti dari sebuah sejarah.
“Perubahan akan selalu ada, termasuk di industri perfilman, dan akan terjadi terus-menerus seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Festival Film Indonesia juga akan selalu mencari, memperbaiki, dan menyempurnakan setiap aspeknya,” kata Reza Rahadian.
Baca juga: Reza Rahardian senang produksi film bisa kembali berlanjut
Sementara itu, Ketua Bidang Penjurian FFI Garin Nugroho mengatakan film adalah anak teknologi sehingga perubahan teknologi menjadi salah satu bagian penting dalam pertumbuhan film yang dapat mengubah metode berkarya hingga hubungan penonton dengan industri kreatif.
“Di era media baru ini kami juga mengajak publik untuk bisa berpartisipasi dengan memilih film, aktor, dan aktris favorit mereka melalui situs resmi FFI,” tutur Garin.
Garin menambahkan, tema “Sejarah Film dan Media Baru” ini juga membuat FFI mengadakan kategori yang dipilih dari media sosial sebagai bagian komunikasi dalam festival tahun ini.
“Kita membuka sebuah kategori yaitu Film Favorit dan Aktor-Aktris Favorit yang dipilih lewat media sosial. Ini adalah salah satu tawaran kami untuk menjadikan media baru sebagai bagian dari komunikasi di festival film tahun ini,” ujar Garin.
FFI ke-41 tahun 2021 dijadwalkan akan menggelar malam nominasi pada 10 Oktober 2021 dan malam puncaknya pada 10 November 2021.
Bukan tanpa alasan, FFI memilih 10 November yang bertepatan dengan Hari Pahlawan sebagai malam puncak Piala Citra sebagai bentuk dukungan kepada mendiang Bapak Film Indonesia Usmar Ismail menjadi pahlawan nasional.
Tahun ini menjadi tahun kedua bagi FFI menghelat malam anugerah Piala Citra di tengah pandemi COVID-19. Meski demikian, ketua bidang acara Inet Leimena mengatakan, FFI akan memberikan yang terbaik dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Keseluruhan acara akan diset untuk memenuhi kebutuhan semua insan perfilman sambil tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan semua orang,” kata Inet.
Baca juga: Pemerintah dukung penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2021
Baca juga: Festival Sinema Australia Indonesia berlangsung mulai 18 Juni
Baca juga: Film Indonesia "House No.15" berkompetisi di festival RAI Ethnographic
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021