Jakarta (ANTARA) - Panahan menjadi salah satu cabang olahraga yang mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, dengan diisi empat atlet andalan yang namanya sudah malang melintang dalam kancah internasional.
Dari keempat pemanah, Diananda Choirunnisa menjadi satu-satunya atlet putri di cabar olahraga ini yang turun membela Merah Putih pada dua nomor sekaligus, yaitu perorangan putri dan beregu campuran.
Sebelum didapuk berlaga di Olimpiade Tokyo, atlet kelahiran Surabaya 16 Maret 1997 ini sudah mengantongi sejumlah prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Baca juga: Panahan Indonesia ambil sisi positif penundaan SEA Games 2021
Saat di bangku sekolah dasar saja, atlet yang akrab disapa Nisa ini sudah memenangkan enam medali emas dan satu perak. Di tingkat nasional, Nisa pernah mencatatkan tiga medali di PON 2016 di Bandung, dengan masing-masing satu emas, perak, dan perunggu.
Naik ke tingkat Asia Tenggara, Nisa sudah mengoleksi tujuh medali dengan tiga emas, tiga perak, dan satu perunggu. Pada ajang SEA Games, Nisa mencatatkan performa terbaiknya di SEA Games Kuala Lumpur 2017, dengan memboyong dua emas dari nomor perorangan putri dan beregu campuran, serta satu perak dari beregu putri.
Dua medali perak juga pernah didapat Nisa pada Islamic Solidarity Games 2013 di Palembang, setelah berkompetisi pada nomor perorangan dan beregu putri.
Nisa juga mewakili Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta. Namun Nisa hanya bisa membawa pulang medali perak, karena dikalahkan atlet China Zhang Xinyan di babak final recurve perorangan putri.
Baca juga: Jaga regenerasi, panahan Indonesia bakal punya pelatnas lapis kedua
Namun capaian dari Asian Games 2018 membantu Nisa mengantongi satu tiket ke Olimpiade Tokyo 2020, bersama dengan pemanah putra Riau Ega Agatha Salsabila.
Jauh sebelum namanya melejit sebagai atlet panahan nasional, rupanya Nisa pernah menjajal pencak silat setelah diajak ayahnya yang juga berkecimpung di seni bela diri itu.
Namun Nisa akhirnya lebih memilih panahan setelah berkonsultasi dengan ibunya yang juga atlet panahan Provinsi Jawa Timur, yaitu Ratih Widyanti.
Berkat bimbingan ibu, Nisa mulai menekuni panahan sejak usia tujuh tahun dan performanya terus menanjak hingga mencatatkan prestasi.
Meski kedua orang tuanya punya latar belakang keolahragaan yang berbeda, namun Nisa mengaku tetap mendapat dukungan penuh dari ayah dan ibunya untuk serius di panahan.
Baca juga: Tim Panahan Indonesia optimistis raih emas di Olimpiade Tokyo
Biodata Singkat
Nama: Diananda Choirunnisa
Tempat dan tanggal lahir: Surabaya, 16 Maret 1997
Cabor: Panahan
Pretasi
Medali Emas:
- SEA Games Naypyidaw 2013
- SEA Games Kuala Lumpur 2017 (dua medali)
Medali Perak:
- Islamic Solidarity Games 2013 (dua medali)
- Youth Olympic Games China 2014
- SEA Games Singapura 2015
- SEA Games Kuala Lumpur 2017
- Asian Games 2018
- SEA Games Filipina 2019
Medali Perunggu:
- Kejuaraan Dunia Shanghai 2018
- SEA Games Filipina 2019
Baca juga: Profil Atlet Olimpiade: pemanah Riau Ega Agatha Salsabila
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021