Tokyo (ANTARA News) - Dolar AS menguat tajam terhadap yen di Tokyo pada Selasa setelah Bank of Japan (BoJ) mengumumkan langkah pelonggaran moneter lebih lanjut untuk membantu memerangi deflasi ekonomi.

Bank sentral Jepang mengatakan, pihaknya menurunkan suku bunganya menjadi antara nol hingga 0,1 persen, dari 0,1 persen, dalam sebuah langkah mengejutkan untuk membantu menjaga sebuah pemulihan rapuh, perubahan tingkat suku bunga pertama kali sejak Desember 2008.

BoJ juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut dalam upaya untuk memerangi kekuatan berbahaya dari yen dan mengalahkan deflasi yang terjadi terus-menerus.

Dolar "rebound" tajam menjadi 83,99 yen pada satu titik sebelum berkurang kembali menjadi 83,85 yen, masih naik dari 83,38 yen di New York pada Senin.

Euro juga naik menjadi 114,88 yen dari 113,86 yen sebelumnya.

"Bank sentral memutuskan langkah-langkah pelonggaran dalam skala dan tingkat yang lebih besar dari yang diharapkan pasar," kata Hideaki Inoue, chief manager forex di Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp.

Tapi ia juga mengatakan, greenback masih tertutup/tersumbat karena pasar juga mencari untuk suatu harapan pelonggaran dari kebijakan moneter oleh Federal Reserve AS bulan depan.

Acuan Nikkei melonjak menjadi berakhir 1,47 persen lebih tinggi pada keputusan mengejutkan.

Jepang intervensi di pasar uang pada September untuk pertama kalinya dalam enam tahun untuk melemahkan yen dan membantu menjaga pemulihan ekonomi yang rapuh, dan para pejabat telah berulang kali memperingatkan mereka siap untuk melakukannya lagi.

Pada September Bank of Japan memperluas skema pinjaman multi-miliar dolar untuk melonggarkan kondisi moneter dan membantu mengimbangi dampak penguatan yen, tapi langkah itu dikritik sebagai tidak cukup menawarkan.

Euro diperdagangkan pada 1,3700 terhadap dolar, naik dari 1,3683 di New York pada Senin. Mata uang tunggal Eropa pekan lalu mencapai 1,3791 dolar, tertinggi sejak 17 Maret.

Tapi euro sedang terjepit oleh lemahnya data dari zona euro.

Bank sentral Irlandia memangkas proyeksi PDB 2010 dari 0,8 persen pada tahun-ke-tahun menjadi 0,2 persen sedangkan RAPBN Yunani meramalkan ekonomi akan kontraksilebih lanjut 2,6 persen pada 2011, setelah diperkirakan merosot 4,0 persen tahun ini.

Bank Sentral Eropa pada Senin mengatakan bahwa pembelian obligasi pemerintah pekan lalu lebih dari 10 kali volume minggu sebelumnya, tingkat pembelian tertinggi sejak minggu terakhir bulan Juni, menambah sentimen negatif.

Dolar juga menguat terhadap sebagian besar mata uang Asia lainnya setelah keputusan BoJ. Dolar naik menjadi 30,21 baht Thailand dari 30,18 pada Senin dan menjadi 1.132,20 won Korea Selatan dari 1.123,30.

Greenback juga meningkat menjadi 1,3172 dolar Singapura dari 1,3128, menjadi 31,13 dolar Taiwan dari 31,00, menjadi 43,83 peso Filipina dari 43,70 dan menjadi 8.952,50 rupiah Indonesia dari 8.921,75. (*)

AFP/A026/A023

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010