Tokyo/Moskow (ANTARA News) - Rencana kunjungan Presiden Rusia Dmitry Medvedev ke empat pulau Pasifik yang disengketakan menghidupkan kembali perdebatan lama yang membara antara Jepang dan Rusia, yang gagal diselesaikan secara damai meskipun banyak deklarasi dan perjanjian sejak akhir Perang Dunia II.

Medvedev baru-baru ini mengatakan, bahwa empat pulau yang disengketakan itu, dikenal sebagai Kuril Selatan di Rusia dan Wilayah Utara di Jepang, adalah "satu wilayah penting bagi negara kami" dan dia akan "mengunjungi pulau-pulau tersebut dalam waktu dekat mendatang tanpa pembatalan."

Pernyataannya dipandang sebagai provokatif yang dalam oleh Tokyo, karena tidak ada kepala negara Rusia yang pernah mengunjungi kepulauan itu, yang diduduki oleh tentara Sovyet pada 1945 dan saat ini berada di bawah kontrol Rusia.

"Sengketa kedaulatan tersebut sebagian besar berkaitan dengan kerancauan Perjanjian Perdamaian San Francisco antara Sekutu dan Jepang yang ditandatangani pada 1951," kata Dr. David McLellan, seorang profesor pada Pengkajian Asia Universitas Waseda, kepada Xinhua.

"Bagi Rusia mereka percaya kedaulatan diakui sejak lama sebelum perjanjian 1951, pada akhir Perang Dunia II," sedangkan Jepang percaya bahwa kepulauan itu adalah bagian dari wilayah Nemuro, prefektur Hokkaido, kata McLellan.(*)

Xinhua/H-AK/B002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010