Namun, kata Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno usai mengikuti upacara HUT TNI ke-65 di Lapangan Udara Medan, Selasa, pihaknya masih membutuhkan enam jenazah itu untuk proses otopsi.
Jika otopsi jenazah itu selesai, pihaknya akan menyerahkannya kepada pihak keluarga. "Akan dikembalikan usai otopsi," katanya.
Kapolda menjelaskan, dari upaya penyergapan yang dilakukan di kawasan perbukitan Dolok Masihul, ditemukan sembilan anggota kawanan perampok bersenjata api.
"Tiga hidup, enam tewas," katanya.
Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri itu menjelaskan, anggota kawanan perampok bersenjata api yang hidup tersebut diketahui bernama Dedi, Abdul Gani Siregar dan M. Khoir alias Butong.
Sedangkan enam anggota kawanan perampok bersenjata yang tewas adalah Alex, Taufik Hidayat, Zulkarnain, Fauzi Sahputra yang ditembak pada 2 Oktober serta Dedi dan Rahmat pada 3 Oktober 2010.
Dalam analisa awal, diperkirakan masih ada lima anggota kawanan perampok lagi yang masih berada di kawasan perbukitan Dolok Masihul tersebut yang masih dalam pengejaran.
Namun jumlah itu bisa saja berkurang jika sisa anggota kawanan perampok bersenjata api tersebut tidak melarikan diri ke arah perbukitan itu.
Meski demikian, pihaknya memperkirakan minimal ada satu orang yang berada di perbukitan itu jika dilihat dari kendaraan yang mengarah ke tempat tersebut.
"Minimal satu orang dari analisa kendaraan," kata mantan Kapolda Sulawesi Tengab itu.
Dalam penyergapan tersebut, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu pucuk AK 47, dua pucuk M16, dua pistol jenis FN, 700 butir amunisi dan empat magasin.(*)
I023/S015
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010