Dia diintubasi untuk mencegahnya menghirup cairan yang keluar dari perutnya
Brasilia (ANTARA) - Presiden Brazil Jair Bolsonaro dipindahkan ke rumah sakit di Sao Paulo pada Rabu (14/7) untuk menjalani pemeriksaan usus buntu. Kantor presiden mengatakan Bolsonaro mungkin akan menjalani operasi darurat akibat komplikasi yang disebabkan oleh luka tikaman pada 2018.
Rumah sakit Vila Nova Star di Sao Paulo, tempat Bolsonaro (66) dipindahkan, mengatakan presiden akan dirawat dengan "penanganan awal konservatif".
Putra Bolsonaro, Flavio, sebelumnya mengatakan lewat siaran radio Jovem Pan, ayahnya telah dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) di Brasilia dan diintubasi.
"Dia diintubasi untuk mencegahnya menghirup cairan yang keluar dari perutnya," kata Flavio saat diwawancara.
Baca juga: Presiden Brazil berencana perbolehkan penerima vaksin tak pakai masker
Kabar tentang perawatan Bolsonaro mencuat ketika suara pemimpin sayap kanan itu anjlok dalam jajak-jajak pendapat terkait kinerjanya dalam menangani COVID-19 di Brazil, negara dengan kasus kematian terbanyak kedua di dunia, dan skandal korupsi pembelian vaksin di pemerintahannya.
Kabar itu juga mengakhiri beragam pertanyaan tentang kondisi kesehatan Bolsonaro yang mengidap cegukan parah, batuk berat usai terkena COVID-19 pada 2020, dan serangkaian operasi setelah ditikam ketika berkampanye sebelum memenangi pemilu 2018.
Sesaat setelah dipindahkan ke RS di Sao Paulo, Bolsonaro mengunggah ke Facebook sebuah foto dirinya yang sedang tersenyum dengan mata tertutup sambil berbaring di ranjang dan dipasangi sejumlah sensor dan kabel. Di sampingnya, seorang pendeta berkalung salib emas tampak berdiri sambil memegang bahunya.
"Saya berterima kasih kepada semua yang memberi dukungan dan doa," kata Bolsonaro dalam unggahan itu.
Bolsonaro sebelumnya dibawa ke rumah sakit militer di Brasilia. Kantor presiden awalnya mengatakan dia menjalani pemeriksaan medis atas cegukan kronis yang diidapnya.
Tapi kemudian kantor presiden mengatakan Antonio Luiz Macedo, dokter bedah yang menangani Bolsonaro pada 2018, memutuskan untuk memindahkan sang presiden ke Sao Paulo untuk menjalani tes tambahan pada usus buntu dan kemungkinan operasi darurat.
Fabio Faria, menteri komunikasi Brazil, mengatakan Bolsonaro telah dibius pada pagi hari sebelum dipindahkan. Dia tiba di RS Vila Nova Star di Sao Paulo pada petang hari.
Faria mengatakan jadwal presiden akan diumumkan dalam waktu 48 jam.
Flavio Bolsonaro dalam wawancara terpisah dengan CNN Brazil mengatakan bahwa prosedur untuk mengambil cairan dari perut ayahnya telah dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Dia menambahkan ayahnya perlu dioperasi, tapi bukan operasi berat.
Bolsonaro hampir tewas setelah ditikam pada 2018, yang membuatnya harus menjalani sejumlah operasi.
Belum lama ini, Bolsonaro tampil dalam keadaan kurang sehat. Dalam pidato nasional di media sosial Kamis pekan lalu, dia berusaha mengekspresikan dirinya dan mengatakan bahwa dia menderita cegukan selama seminggu.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Bolsonaro mungkin perlu jalani operasi darurat
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021