Saat ini beberapa aplikasi yang sudah berjalan di antaranya adalah impor, ekspor, billing, manifes, dan Tempat Penimbunan Berikat

Jakarta (ANTARA) - Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat menyatakan sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) mulai berangsur pulih setelah beberapa waktu terakhir mengalami gangguan.

Gangguan tersebut terjadi dari sisi database karena adanya force majeure pada sistem IT sehingga menyebabkan beberapa aplikasi pelayanan terganggu seperti terkait impor, ekspor, manifes dan portal pengguna jasa.

“Saat ini beberapa aplikasi yang sudah berjalan di antaranya adalah impor, ekspor, billing, manifes, dan Tempat Penimbunan Berikat (TPB),” kata Syarif Hidayat di Jakarta, Kamis.

Gangguan tersebut menghambat berbagai pelayanan kepabeanan seperti pengiriman dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan pengiriman dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Kemudian pengurusan surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB) serta nota pelayanan ekspor (NPE).

Bea Cukai pun melakukan restart sistem dan memonitor aplikasi CEISA secara berkala kemudian melakukan pemindahan data dari Data Center (DC) ke Disaster Recovery Center (DRC).

Sementara DC sedang diperbaiki, layanan dokumen yang diajukan telah aktif kembali dengan menggunakan DRC.

Syarif mengatakan perbaikan diharapkan selesai sampai akhir pekan ini dengan melibatkan bantuan dari Pusintek Kementerian Keuangan dan pihak terkait.

Bea Cukai menjadikan kondisi force majeure ini sebagai momentum untuk memperkuat sistem CEISA sehingga dapat digunakan lebih optimal melalui penguatan SOP, penguatan back up data, dan proses upgrading system.

Di saat yang sama, Bea Cukai telah berkomunikasi dengan pihak pengelola Tempat Penimbunan Sementara (TPS) untuk dapat memberikan dukungan relaksasi kepada pelaku usaha.

Bagi pengguna jasa yang sebelumnya sudah mengunggah dokumen dan ingin mengetahui kemajuan proses layanan bisa menghubungi kantor pelayanan Bea Cukai setempat atau dapat menghubungi Contact Center Bravo Bea Cukai di 1500225.

Tak hanya itu, Bea Cukai memberikan pelayanan manual untuk memastikan seluruh kegiatan ekspor dan impor dapat terlayani dengan baik dengan mengoptimalkan jumlah pegawai WFO di tengah PPKM Darurat.

Sebagai bagian dari protokol tersebut, tiap-tiap kantor membuat skala prioritas terhadap penyelesaian dokumen di lapangan seperti mengutamakan dokumen ekspor yang akan closing time.

Aplikasi mandiri di luar CEISA turut dimasukkan ke dalam protokol sehingga proses penyelesaian dokumen tidak sepenuhnya berjalan manual sehingga membantu mengefisiensikan proses kerja.

Baca juga: Bea Cukai Kudus dan polisi ungkap 924.500 batang rokok ilegal
Baca juga: Bea Cukai bangun RS Paru di Karawang pakai dana cukai tembakau
Baca juga: Bea Cukai gagalkan penyelundupan 121.942 ekor benih lobster di Sumsel

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021