Jakarta (ANTARA) - Formula 1 pada Rabu mengumumkan sejumlah beasiswa dan kesempatan magang bagi kelompok kurang terwakilkan sebagai upaya mendorong keberagaman dan inklusi di olahraga balap.
Gerakan itu muncul setelah komisi yang didirikan oleh juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton yang bertujuan membantu meningkatkan jumlah warga kulit hitam yang terlibat di F1 mempublikasikan laporan mereka pada hari sebelumnya disertai 10 rekomendasi untuk perubahan dan sejumlah wawasan untuk olahraga tersebut.
F1 telah meluncurkan tiga inisiatif baru menyusul kontribusi pribadi sebesar 1 juta dolar AS dari chairman non-eksekutif Chase Carey.
Baca juga: Hamilton raih Laureus Award atas perjuangan memerangi rasisme
Baca juga: Kampanye mendorong keragaman akan menjadi fokus Hamilton tahun ini
"Kami ingin seberagam seperti basis fan kami dan itulah kenapa kami mengambil aksi langsung untuk memastikan orang-orang bertalenta dari kelompok yang kurang terwakili memiliki kesempatan terbaik untuk masuk, dan membangun, karier yang fantastis di olahraga yang luar biasa ini," kata CEO F1 Stefano Domenicali seperti dikutip Reuters.
Total 10 siswa dari kelompok kurang terwakilkan, termasuk etnis minoritas, perempuan dan mereka dari keluarga yang kurang mampu, memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa engineering tersebut.
Setiap beasiswa akan menanggung penuh biaya kuliah siswa bersama uang saku. Pendidik akan dipilih dari enam universitas, dengan 10 tim F1 berkomitmen menyediakan kesempatan untuk mendapat pengalaman bekerja.
F1 juga akan menyediakan dua kesempatan magang jangka panjang bagi kelompok kurang terwakilkan tahun ini dengan fokus di engineering mekanik.
Enam peserta magang dari kelompok tersebut juga akan ditawarkan sejumlah peran di F1, termasuk penempatan jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga: Alfa Romeo dan Sauber perpanjang kemitraan untuk tetap di F1
Baca juga: Bintang F1 Lando Norris kehilangan arloji mewah usai nonton final Euro
Baca juga: Eks pebalap F1 Argentina Carlos Reutemann meninggal di usia 79 tahun
Penerjemah: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021