Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Bupati Lampung Barat Muklis Basri mengatakan, industri kopi di wilayahnya menjadi salah satu andalan bagi pendapatan kabupaten tersebut.
"Kopi menjadi salah satu pendapatan terbesar di Lampung Barat, karena setiap tahunnya, daerah ini mampu menghasilkan kopi hingga ratusan ton dan menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat," kata Bupati Lampung Barat Muklis Basri, di Liwa, Selasa.
Menurut dia, Lampung Barat sudah dikenal sebagai daerah terbesar penghasil kopi, sehingga daerah ini kerap dijuluki sebagai "negeri kopi".
Dia menjelaskan, upaya peningkatan produksi kopi juga terus dilakukan pemerintah setempat agar petani menghasilkan kopi yang meningkat setiap tahunnya. "Upaya ini juga untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," kata dia.
Menurut dia, mutu kopi Lampung Barat bisa bersaing dengan daerah lain.
"Bertambahnya hasil produksi kopi setiap tahunnya, membuktikan pemerintah konsisten mendampingi petani, sehingga hasil kopi setiap tahunnya meningkat, yang ditunjukkan dengan meningkatnya pula pendapatan petani kopi," katanya.
Lampung Barat memiliki daerah yang sangat luas. yang mana di dalamnya terdapat potensi perkebunan yang besar salah satunya kopi, komoditas kopi menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat yang tinggal di Lampung Barat, baik di pinggiran kota maupun di pedalaman.
Bupati menambahkan, komoditas kopi semakin hari menunjukkan peningkatan yang signifikan, hal itu membuktikan bahwa petani telah melaksanakan arahan yang diberikan oleh pemerintah, dengan menerapkan sistem tanam tepat guna.
Berlimpahnya hasil panen kopi setiap tahunnya, katanya, tentunya akan berdampak pula pada peningkatan taraf hidup masyarakat yang menekuni komoditas ini, salah satunya dengan menerapkan beberapa sistem terbaik dalam upaya peningkatan hasil panen, selain sistem, petani pula telah memilih pupuk dan obat tanaman yang baik, sehingga efek pada tanaman dapat berimbas pula pada hasil panen.
"Surga bagi peminat kopi berada di daerah ini, dengan kualitas yang unggul mampu memberikan rasa kopi yang unggul pula, selain itu masyarakat petani di daerah ini mengembangkan dua jenis tanaman kopi yakni arabica, dan robusta," kata Bupati.
Data menunjukkan luas lahan tanaman kopi Kabupaten Lampung Barat mencapai 60,347,7 hektare lebih, dengan hasil kopi kering per tahun mencapai 29.712 ton per hektare per tahun.
Untuk jenis kopi organik, potensi perkebunan yang berlimpah di wilayah itu mampu menghasilkan tak kurang dari 42 ribu ton per tahun.
Pengolahan kopi rasa menjadi salah satu tren yang ditunjukkan pada peminat kopi yang diwujudkan oleh masyarakat dengan membuat kopi rasa ini. Salah satunya, kopi strawberi, dan kopi nanas, bahkan dua jenis kopi rasa tersebut akan menyaingi ketenaran dari kopi luwak.
Saat ini harga kopi kering di Kabupaten Lapung Barat di Tingkat petani mencapai Rp10.500 per kilo, harga kopi kering saat ini cenderung stabil, akan tetapi harga tersebut diharapkan bagi sebagian petani dapat meningkat, sehingga kejayaan petani kopi di Lampung Barat beberapa tahun lalu dapat kembali.
"Saya optimis potensi perkebunan ini dapat memacu laju pertumbuhan di Lampung Barat, yang paling terpenting peningkatan perekonomian masyarakat dapat semakin baik setiap harinya," kata Bupati lagi. (ANT-049/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010