Harian Al-Hayat milik Saudi melaporkan, Senin, Saad Mohammad al-Shihri tewas "dalam serangan udara pasukan Amerika di sebuah tempat ketika para anggota Al Qaida sedang mengadakan pertemuan".
Ia adalah orang nomer 34 dalam daftar 36 orang yang dicari oleh pemerintah Saudi karena alasan keamanan, kata Al-Hayat. Harian itu melukiskannya sebagai seorang pakar dalam pelatihan dan persenjataan.
Ibu Shihri mengatakan pada harian itu bahwa ia telah dihubungi oleh seorang asing yang memberi tahu dia mengenai kematian anak laki-lakinya tersebut, yang telah berada di Afghanistan selama bertahun-tahun.
Tapi ketika dihubungi oleh AFP di ibukota Afghanistan, Kabul, Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) menyatakan mereka tidak dapat memastikan kematian Shihri dalam salah satu serangan udaranya.
ISAF mengatakan bulan lalu bahwa serangan udara pada 25 September telah menewaskan komandan Al Qaida Abdallah Umar al-Qurasyshi, ahli bahan peledak Abu Atta al Kuwaiti "dan beberapa pejuang asing Arab di provinsi Kunar di Afghanistan timur".
Saudara Saad, Yussef, telah ditangkap oleh pasukan AS di Afghanistan dan ditahan di kamp penjara Guantanamo Bay di Kuba selama enam tahun.
Ia bergabung dengan Al Qaida di Yaman setelah pembebasannya pada 2007, dan dibunuh oleh pasukan keamanan Arab Saudi di bagian selatan kerajaan itu pada 2009.
Saudara laki-laki Saad lainnya, Abdel Majid, juga anggota Al Qaida di Yaman, kata Al-Hayat.
Gerilyawan Saudi dan Yaman telah mengumumkan penggabungan kelompok mereka menjadi Al Qaida di Semenanjung Arab, yang bermarkas di Yaman, pada Januari 2009.
Laporan-laporan intelijen memperingatkan bahwa Yaman sudah menjadi surga bagi penyusunan diri kembali para veteran Al Qaida. Negara itu adalah kampung halaman leluhur pemimpin Al Qaida Osama bin Laden yang kelahiran Arab Saudi. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010