"Tempat ini nanti akan diisi oleh pasien yang kondisinya ringan hingga sedang, termasuk yang sesak nafas juga bisa dirawat di sini karena kami sudah persiapkan oksigennya juga," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau GOR Indoor di kompleks Gelora Bung Tomo pada Rabu.
Saat meninjau gedung olahraga di kompleks Gelora Bung Tomo, Wali Kota Eri melakukan rapat dan memutuskan untuk memfungsikan gedung itu sebagai rumah sakit darurat.
Wali Kota meminta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kota Surabaya menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan di tempat tersebut.
Wali Kota mengatakan bahwa rumah sakit darurat di kompleks Gelora Bung Tomo akan dibuka kalau seluruh fasilitas pendukungnya sudah siap.
"Yang terjadi sekarang ini adalah warga yang isolasi mandiri membutuhkan oksigen, sehingga kita akan beli oksigen itu. Makanya, kalau nanti sudah siap beserta oksigennya, kami langsung buka,” katanya.
Eri memperkirakan rumah sakit darurat GOR Indoor Gelora Bung Tomo bisa menampung sekitar 200 orang.
Penyiapan rumah sakit darurat di kompleks Gelora Bung Tomo, ia mengatakan, merupakan bagian dari upaya untuk menyediakan tempat isolasi mandiri atau rumah sakit darurat di setiap bagian wilayah guna mempercepat penanganan pasien COVID-19.
Di wilayah seperti Kecamatan Pakal dan Benowo, ia mengatakan, tempat penanganan pasien COVID-19 bisa dipusatkan di satu tempat karena memiliki gedung olahraga besar.
"Sebaliknya, kalau di tempat lain tidak ada tempat yang besar, maka per kelurahan kita buatkan tempat isolasi mandirinya. Tempat isolasi mandiri itu kita lengkapi dengan bed (tempat tidur) dan oksigen," demikian Wali Kota Surabaya.
Baca juga:
Keterisian tempat tidur rumah sakit Jawa-Bali masih di atas 80 persen
DIY siapkan rumah sakit darurat untuk tangani pasien COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021