Jakarta (ANTARA News) - Tim catur putra Indonesia menahan imbang Mongolia, namun tim putri dikalahkan oleh Lithuania pada babak 11 (terakhir) pada Olimpiade Catur di Khanty-Mansiysk, Rusia.
Kekalahan tim putri ini mengandaskan impian untuk membawa pulang piala grup. Karena di babak terakhir Turki berhasil menyodok dan menjadi juara grup C, dengan mengalahkan Estonia.
Dengan demikian tim putri Indonesia harus puas di urutan ketiga Grup C, atau secara keseluruhan urutan 43 dari 115 regu yang berlaga, demikian siaran pers PB Percasi di Jakarta, Senin malam.
Sementara tim putra yang menahan imbang Mongolia 2-2, memang masih jauh untuk menjadi unggulan di grup. Kekalahan di babak delapan dan sembilan atas Meksiko dan Jordania, tak dapat menyelamatkan posisi mereka meski sebelumnya sempat memetik kemenangan atas lawan-lawannya. Sehingga ranking akhir yang didapat adalah 67 dari 149 peserta.
Bermain di meja 34, FM Anjas Novita (2356) ditundukkan FM Namkhai Battulga (2421) setelah permainannya tak dapat berkembang. Tak lama berselang, IM Irwanto Sadikin (2419) menahan remis GM Bazar Khatanbaatar (2392). Dan pemain papan 1 Indonesia, GM Susanto Megaranto (2516) akhirnya mampu menyamakan kedudukan sementara dengan mengalahkan GM Bayarsaikhan Gundavaa (2460).
Partai yang dimainkan IM Taufik Halay (2358) dan Ganzorig Erdene (2330) semula diprediksi akan dimenangi Taufik. Namun setelah berjalan hingga empat jam, perlawanan yang dilakukan Ganzorig membuat partai ini harus berakhir remis.
Di bagian putri, Baiq Vina Lestari (2177) yang sejak awal memang posisinya sudah tak nyaman, kandas di tangan WIM Simona Limontaite (2187). Namun akhirnya kondisi ini bisa dinetralisir oleh kemenangan WGM Irine Kharisma Sukandar (2372) terhadap WGM Deimante Daulyte (2307).
Suasana pun semakin menegangkan saat partai antara WFM Medina Warda Aulia (2011) dan Vesta Kalvyte (2097) berakhir remis. Satu-satunya harapan Indonesia untuk memperoleh kemenangan tinggal berada di tangan WFM Dewi AA Citra (1987) yang bermain melawan WIM Zivile Sarakauskiene (2171). Namun sejak awal posisi Citra sudah sulit, sehingga akhirnya ia pun menyerah di tangan Zivile.
Berikut hasil pertandingan babak ke-11:
Indonesia (INA) vs Mongolia (MGL) 2 : 2
1. GM Susanto Megaranto 2516 - Gundavaa Bayarsaikhan 2460 : 1 - 0
2. FM Anjas Novita 2356 - FM Battulga Namkhai 2421: 0 - 1
3. IM Taufik Halay 2358 - Erdene Ganzorig 2330 : 0,5 - 0,5
4. IM Irwanto Sadikin 2419 - GM Khatanbaatar Bazar 2392 : 0,5 - 0,5
Indonesia (INA) vs Lithuania (LTU) : 1,5 - 2,5
1. WGM Irene Kharisma 2372 - WGM Daulyte Deimante 2307: 1 - 0
2. Lestari Baiq Vina 2177 - WIM Limontaite Simona 2187: 0 - 1
3. WFM Dewi AA Citra 1987 - WIM Sarakauskiene Zivile 2171: 0 - 1
4. WFM Medina Warda Aulia 2011 - Kalvyte Vesta 2097: 0,5 - 0,5
Tidak terjadi kejutan yang berarti pada babak terakhir Olimpiade Catur ke-39 di Khanty-Mansiysk, Rusia, Minggu malam waktu setempat. Ukraina keluar sebagai juara setelah bermain imbang 2-2 melawan Israel yang sebelumnya juga sempat ditahan seri oleh putra Indonesia. Ukraina mengumpulkan 19 MP.
Rusia1 yang berpeluang mengejar Ukraina ternyata hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Spanyol sehingga posisinya tetap tertinggal satu angka. Rusia1 merebut perak dengan 18 MP.
Israel merebut perunggu dengan 17 MP. Hungaria sebetulnya berhasil menyamai angka yang direbut Israel setelah menundukkan Poalndia 2,5-1,5 tetapi nilai tie-breaknya tetap masih di bawah Israel.
Putra Indonesia tetap bertahan di peringkat 67 dengan 11 MP setelah hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Mongolia. Total peserta di bagian putra adalah 149 regu dari 142 negara.
Di bagian putri tim Rusia1 memperkokoh posisinya sebagai yang tak terkalahkan dengan menundukkan rekan senegaranya Rusia2 2,5-1,5. Rusia1 mengantongi angka bersih 22 MP.
Cina merebut perak setelah memukul Ukraina 3-1. Cina kokoh di peringkat kedua dengan 18 MP. Perunggu direbut Georgia dengan 16 MP, unggul tie-break dari Kuba, AS, Polandia, Azerbaijan dan Bulgaria yang membukukan MP yang sama.
Posisi putri Indonesia akhirnya jatuh ke peringkat 43 dengan tetap 12 MP. Angka kemenangan regu yang dicapai putri Indonesia ini sama seperti perolehan dua tahun lalu di Olimpiade Dresden 2008. Sayangnya putri Indonesia yang masuk Grup C yang terdiri dari 23 negara harus kehilangan gelar juara karena angka kemenangan regunya disamai oleh Turki dan Swedia, yang nilai tie-breaknya ternyata lebih baik dari putri Indonesia. (A020/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010