Terlebih, anak-anak muda juga memiliki taste dan karakter sendiri yang bisa dituangkan di konten edukasi

Jakarta (ANTARA) - Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hasan Chabibie mengatakan produksi konten pembelajaran digital penting untuk mengimbangi program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang semakin umum di masa pandemi.

"Menurut analisis, saat adik-adik belajar dari rumah selama 1,5 tahun ini, sumber konten atau asupan mata pelajaran banyak dicari di platform daring seperti YouTube. Sehingga, ini adalah tugas kita semua untuk memperkaya YouTube dengan konten belajar positif," kata Hasan dalam diskusi daring, Rabu.

"Untuk menuju ke sana, perlu edukreator yang nanti akan memperkaya YouTube dengan materi mata pelajaran yang dibutuhkan siswa dan guru. Kita tidak mungkin berjalan sendiri, dan membutuhkan para kreator dan kolaborasi banyak pihak. Terlebih, anak-anak muda juga memiliki taste dan karakter sendiri yang bisa dituangkan di konten edukasi," imbuhnya.

Baca juga: Mendikbudristek: Teknologi dalam pembelajaran tidak bisa dihindari

Sependapat dengan Hasan, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI), Mila Kencana, mengatakan pihaknya juga memiliki peran pembinaan remaja dalam sains, dengan memanfaatkan berbagai bentuk platform seperti penulisan ilmiah, kompetisi, hingga digital.

"LIPI punya source yang luar biasa dari riset dan infrastruktur pendukungnya. Meskipun literasi sains di negara kita belum terlalu menggembirakan karena anak muda kita ingin konten yang nonsains, dalam masa adaptasi sekarang ini kita adaptif mendukung kegiatan seperti konten digital," kata Mila.

"Konten terkait riset, dan lainnya, mudah-mudahan valid karena dari penelitian langsung. Kami juga aktif menyuarakan science campaign. Kami sangat mendukung hal-hal terkait kerja sama (dengan platform digital) seperti ini," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Mila berharap kolaborasi dengan kreator muda dan platform digital seperti YouTube dapat terus berjalan di masa mendatang agar bisa menciptakan konten edukasi yang menarik sekaligus bermanfaat bagi siswa, guru, maupun masyarakat umum.

"Konten video yang dibuat oleh LIPI biasanya adalah gambaran riil, tidak ada infografis dan animasi. Nah, itu bisa menjadi hal yang dikombinasikan (kreator konten digital). Banyak konten LIPI soal riset dan ekspedisi bersama Kemendikbud untuk digunakan di TVRI, dan itu menyemangati teman-teman peneliti juga," kata Mila.

"Ada juga program LIPI Goes to School, di mana sebelum pandemi kita offline, dan sekarang daring, dan mereka butuh konten pendukung pembelajaran materi. Harapannya nanti akan banyak konten yang busa diberikan ke peminat dan publik yang membutuhkan," pungkasnya.

Baca juga: BSSN hadirkan portal pembelajaran digital

Baca juga: Dukung belajar di rumah, Telkomtelstra buka akses gratis pembelajaran digital

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021