Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menyampaikan bahwa sebanyak 35 perusahaan asal Indonesia, di mana 21 di antaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengikuti pameran terbesar se-Asia yaitu The 13th Hoteres Japan & The Foodex in Kansai yang akan berlangsung pada 14–16 Juli 2021 di Intex Osaka, Kansai, Jepang.
“Partisipasi Indonesia terutama UMKM di The Foodex in Kansai 2021 menunjukkan eksistensi produk makanan dan minuman Indonesia yang berkualitas tinggi dan berorientasi ekspor sehingga mampu bersaing dan memanfaatkan peluang pasar di Negeri Sakura, khususnya di tengah pandemi COVID- 19,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut Didi, di tengah pandemi seperti sekarang, keikutsertaan UMKM ekspor sangat membanggakan.
Selain Indonesia, pameran ini diikuti sejumlah negara seperti Kanada, Prancis, Spanyol, Jepang, serta 106 importir produk mamin dari negara-negara di kawasan Asia.
Baca juga: Produk Palemcraft semakin diminati pasar luar negeri di masa pandemi
Produk-produk UMKM berhasil mendapatkan berbagai persyararan buyer sehingga memudahkan produk UMKM menembus pasar global di negara lainnya.
Pameran The Foodex in Kansai 2021, lanjut Didi, merupakan ajang diversifikasi produk mamin Indonesia ke wilayah Barat Jepang.
Setelah absen pada 2020 lalu, kini pada 2021 untuk kedua kalinya Indonesia dapat menyasar wilayah barat Jepang sekaligus menghadirkan produk mamin potensial.
Baca juga: Srikandi BNI dukung perempuan UMKM ekspor produk ke luar negeri
“Diharapkan keikutsertaan di ajang The Foodex in Kansai 2021 ini dapat menjadikan produk mamin Indonesia semakin dikenal di Asia, khususnya pasar Jepang dan mancanegara,” imbuh Didi.
Perusahaan Indonesia mempromosikan produk-produknya di Paviliun Indonesia yang berkonsep Etalase Makanan Minuman Kemasan Indonesia.
Produk-produk Indonesia yang ditampilkan yaitu keripik tempe, keripik nangka, keripik ikan, produk madu, produk kopi, mi godog instan, mi goreng instan, teh tarik, tepung mocaf (singkong), ikan asin, crispy salad, kacang mete, permen kopi, wafer/biscuit, selai coklat, minuman herbal, minuman sari kelapa, bumbu instan, jeli/nata de coco, kari ayam kemasan, dan tempe.
Konjen RI untuk Osaka Diana ES Sutikno menjelaskan seluruh eksportir yang berpartisipasi telah memenuhi persyaratan dari buyer Jepang yaitu memiliki produk-produk yang sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Jepang menerapkan standar yang sangat ketat dalam hal keamanan pangan (food safety). Bila perusahaan Indonesia berhasil menembus pasar Jepang, peluang ekspor ke negara lain juga akan terbuka lebar,” jelasnya
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021