Pontianak (ANTARA) - Sekitar 200 rumah warga di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terendam air banjir setinggi pinggang orang dewasa.
"Hingga saat ini ketinggian air banjir terus naik, karena hujan sejak Selasa (13/7) malam yang hingga saat ini terus turun," kata Thomas Edison (39) salah seorang warga di Desa Pakak saat dihubungi di Sintang, Rabu.
Baca juga: Banjir terjang Kapuas Hulu-Kalbar, jalan nasional terputus
Dia menjelaskan, air naik sejak subuh atau pagi hari hingga sekarang masih terus menunjukkan tanda-tanda air akan naik sebab hujan belum juga berhenti.
"Banjir kali ini juga disebabkan meluapnya Sungai Genik, sehingga menyebabkan sekitar 200 rumah warga desa kami yang terendang air banjir hingga ketinggian satu meter," ujarnya.
Baca juga: Enam desa di Seluma terisolir akibat banjir dan longsor
Dia menambahkan, sebagian warga yang rumahnya terendam air ada yang sudah mengungsi ke rumah keluarga yang berada di daerah dataran tinggi.
"Selain pemukiman warga yang terendam air, banjir tersebut juga membuat hewan ternak warga setempat hanyut akibat terbawa arus yang cukup deras bahkan ada yang mati akibat banjir itu," ungkapnya.
Baca juga: BNPB sebut sejumlah dampak hujan intensitas tinggi di Konawe Utara
Selain itu, menurut dia, hujan yang lebat juga menyebabkan longsor di Bukit Bank yang berada sekitar empat kilometer dari pemukiman warga Desa Pakak.
"Suara longsornya sampe kedengaran dari rumah. Tapi belum ada yang berani keluar rumah untuk mengecek lokasi longsor itu, soalnya masih sibuk evakuasi barang-barang di rumah, selain itupun karena air tinggi jadi orang takut mau kemana-mana," katanya.
Sementara itu, BMKG Staklim Mempawah mencatat, beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Barat dari pagi hingga Rabu siang, hari ini masih berpotensi hujan, sehingga daerah-daerah rendah berpotensi terendam air banjir.
"Hingga saat ini, beberapa wilayah di Kalbar masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau guntur dan angin kencang berdurasi singkat pada pukul 08.00 WIB," kata Prakirawan BMKG Staklim Mempawah, Erryka dalam keterangan tertulisnya di Mempawah.
Adapun wilayah atau kabupaten yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau guntur dan angin kencang berdurasi singkat, diantaranya di Kabupaten Kubu Raya, yang mencakup wilayah Kubu, Batu Ampar, dan Terentang.
Kemudian di Kabupaten Sanggau meliputi Meliau, Mukok, dan Toba. Kabupaten Sekadau meliputi Nanga Taman, Nanga Mahap, Sekadau Hulu, Sekadau Hilir, Belitang Hilir, Belitang, Kabupaten Sintang meliputi Ketungau Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Kayan Hilir, Kelam Permai, Dedai, Sungai Tebelian, Tempunak, Sepauk, Kayan Hulu, Ambalau, Serawai, Kabupaten
Kapuas Hulu meliputi Silat Hilir, Semitau, Suhaid, Selimbau, Seberuang, Hulu Gurung, Silat Hulu, Boyan Tanjung, Bunut Hulu, Mentebah, Pengkadan, Jongkong, Badau, Empanang, dan Puring Kencana.
Kemudian Kabupaten Ketapang meliputi Simpang Hulu, Simpang Dua, Sungai Laur, Jelai Hulu, Manis Mata, Air Upas, Singkup, Marau, Tumbang Titi, Matan Hilir Selatan, Kendawangan, Sungai Melayu Rayak, Benua Kayong, dan Pemahan.
Di Kabupaten Kayong Utara meliputi Pulau Maya, Kepulauan Karimata, Teluk Batang, Seponti, Simpang Hilir, dan Sukadana.
"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 10.00 WIB," ujarnya.
Pewarta: Andilala
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021