Bisa saja masyarakat sekarang ini berpikir untuk menunda berangkat ke Sebatik selama PPKM ini karena meningkatnya kasus positif COVID-19 di sana

Nunukan (ANTARA) - Pengusaha perjalanan transportasi jalur laut antarpulau di Kabupaten Nunukan, Kaltara mengeluhkan menurunnya jumlah penumpang selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

Kepala dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan Abdul Khalid di Nunukan melalui telepon selulernya, Rabu menyatakan tidak bisa dipungkiri terjadinya penurunan jumlah penumpang khususnya tujuan Pulau Sebatik selama PPKM mikro ini.

Baca juga: BI Kaltara-Pemkot Tarakan bantu tingkatkan produksi petambak udang

Ia menambahkan bisa saja masyarakat mengurangi mobilitas akibat dari meningkat kasus positif COVID-19 di Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Malaysia ini.

"Bisa saja masyarakat sekarang ini berpikir untuk menunda berangkat ke Sebatik selama PPKM ini karena meningkatnya kasus positif COVID-19 di sana," ujar Khalid.

Apalagi, lanjut dia, Satgas Penanganan COVID-19 merencanakan melakukan tes swab secara acak terhadap penumpang antar pulau di Kabupaten Nunukan dalam waktu dekat ini.

Baca juga: 591 warga pedalaman Kaltara positif COVID-19

Langkah ini dilakukan untuk tindakan tracing terhadap penumpang yang melakukan perjalanan sebagai upaya pencegahan penularan virus korona secara luas.

Nasrun, salah seorang motoris perahu katinting yang melayani penyeberangan Pulau Nunukan-Pulau Sebatik di Pelabuhan Sei Jepun Kelurahan Mansapa, Kabupaten Nunukan pada Rabu menuturkan keluhannya terjadinya penurunan jumlah penumpang selama kasus positif COVID-19 meningkat di Pulau Sebatik.

Baca juga: Gubernur Kaltara positif COVID-19, kontak erat diminta periksa diri

Sebelum diberlakukan PPKM, Nasrun menyatakan bisa empat kali pulang pergi mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pulau Nunukan ke Pulau Sebatik dan sebaliknya dalam setia hari.

Sementara selama PPKM mikro ini, dalam sehari hanya bisa mengangkut penumpang sebanyak dua kali saja. "Itupun jumlah penumpang turun tajam," ujar dia.

Ia memperkirakan penurunan jumlah penumpang mencapai 50 persen, menyebabkan penghasilan turut anjlok.

Pewarta: Rusman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021