Saat ini diberlakukan pemeriksaan "rapid antigen" bagi penumpang yang turun di Pelabuhan JayapuraJayapura (ANTARA) - Wali Kota Jayapura, Provinsi Papua Benhur Tomi Mano menyatakan sebanyak 72 persen kenaikan kasus COVID-19 di kota itu berasal dari penumpang kapal yang turun di Pelabuhan Jayapura.
"Memang benar penumpang yang turun di Pelabuhan Jayapura menjadi penyumbang terbesar meningkatnya kasus COVID-19 di Kota Jayapura," katanya di Jayapura, Rabu.
Ia menjelaskan kasus COVID-19 mengalami peningkatan sejak bulan Juni di mana terjadi kenaikan yang signifikan.
Dikatakannya bahwa pada bulan Mei lalu kasus COVID-19 sempat turun, bahkan beberapa rumah sakit sudah tidak menangani kasus, tersebut termasuk menutup LPMP Kotaraja yang selama ini menjadi tempat karantina terpusat.
"Namun mulai bulan Juni kasus melonjak dan hingga kini tercatat 657 orang dirawat akibat COVID-19, termasuk 190 orang di antaranya di LPMP Kotaraja," katanya dan menambahkan saat ini diberlakukan pemeriksaan "rapid antigen" bagi penumpang yang turun di Pelabuhan Jayapura.
Bahkan, kata dia, akibat meningkatnya kasus COVID-19, tingkat hunian di rumah sakit yang menjadi rujukan mencapai 100 persen, ungkap BTM.
Diakuinya bahwa tujuh rumah sakit yang menjadi rujukan COVID-19 saat ini mulai kewalahan menangani warga yang berobat dan diduga terpapar COVID-19.
Pada Selasa (13/7) malam dilaporkan ada lima kasus kematian yang diduga akibat COVID-19.
Baca juga: Kasus COVID-19 naik, rumah sakit di Kota Jayapura tingkatkan kapasitas
Baca juga: Gebyar empat klaster PON XX dipadati warga kota Jayapura
Baca juga: Pemkot Jayapura akan tutup batas kota akibat kasus COVID-19 meningkat
Baca juga: Anak positif COVID-19 di Papua capai 2.596 orang
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021