Naik tinggi 516 orang, positif COVID-19 di Babel tembus 24.506 kasus

Hari ini terjadi penambahan kasus yang sangat tajam dibandingkan hari sebelumnya 241 orang

Pangkalpinang, Babel (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan kasus COVID-19 di daerah itu mengalami peningkatan tinggi, yakni mencapai sebanyak 516 orang sehingga jumlah totalnya menembus 24.506 kasus.

"Hari ini terjadi penambahan kasus yang sangat tajam dibandingkan hari sebelumnya 241 orang," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Rabu.

Ia menjelaskan berdasarkan data kasus harian COVID-19 pada Selasa (13/7) malam, 516 orang dinyatakan terkonfirmasi virus corona tersebar di Kota Pangkalpinang 234, Kabupaten Bangka 46, Bangka Tengah 63, Bangka Barat 37, Bangka Selatan 26, Belitung 58 dan Belitung Timur 52 kasus baru.

"Dengan penambahan sangat tajam ini, maka hal ini semakin mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona belum berakhir, bahkan terus mengalami peningkatan yang tinggi," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya penambahan kasus yang tinggi ini, maka secara nasional hal itu menempatkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ke-16 penambahan harian kasus COVID-19 dengan kumulatif 24.506 orang.

"Dalam sepekan ini terjadi peningkatkan kasus sangat tajam dan drastis dibandingkan dengan pekan sebelumnya, di mana penularan COVID-19 massif masih terjadi, terutama di Kota Pangkalpinang dan Belitung," ujarnya.

Menurut dia sepanjang 1 hingga 13 Juli 2021 ini, kasus positif COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah sebanyak 3.314 orang, sembuh atau selesai menjalani isolasi bertambah 1.483 orang dan meninggal 70 orang.

"Kenaikan kesembuhan yang tidak terlalu signifikan bahkan lebih rendah dari kasus baru di dalam dua bulan terakhir menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing dengan penyelidikan epidemiologi yang lebih serius untuk mengidentifikasi klaster-klaster penularan," demikian Andi Budi Prayitno.