Jakarta (ANTARA) - Dosen sekaligus peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Laura Navinka Yamani menilai, saat ini sulit mengidentifikasi mereka yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19, orang tanpa gejala (OTG) dan bagaimana melihat
penyebaran penyakit sudah sejauh apa di lingkungan Anda.
Oleh karena itu, menurut dia, menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker; mencuci tangan; menjaga jarak; menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, penting demi mencegah Anda terkena COVID-19 suatu hari nanti.
"Jadi 5M ini sebagai salah satu upaya juga yang bisa dilakukan untuk mencegah dari paparan atau kemungkinan terpapar dari COVID-19 dari seseorang yang berada di lingkungan kita," ujar dia dalam siaran pers Dompet Dhuafa, Rabu.
Baca juga: Kerja sistematis RS Wisma Atlet cegah penularan COVID-19
Di sisi lain, untuk keperluan diagnostik COVID-19, Anda bisa menjalani tes PCR yang menjadi standar diagnosis penyakit akibat virus corona itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Sementara rapid test antigen, sebenarnya hanya untuk skrining. Dokter spesialis mikrobiologi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Ratna Kusumawati mengatakan, tes ini berbiaya lebih lebih murah tapi tidak digunakan untuk diagnosis.
Jenis tes lainnya, yakni rapid test antibodi dan tes serologi yang digunakan untuk survei antibodi dan penelitian epidemologi. Rapid test antibodi bahkan saat ini tidak digunakan dan dianjurkan oleh WHO ataupun CDC untuk diagnostik COVID-19.
"Nah kalau serologi itu untuk menentukan donor plasma konvalesens dan mendukung diagnosis COVID-19 di kondisi tertentu," tutur Ratna.
Dari sisi waktu melakukan test, ada perbedaan antara ketiganya. PCR bisa dilakukan kapan saja tetapi semakin jauh dari waktu terinfeksi maka resiko false negatifnya meningkat. Rapid test antigen dapat dilakukan sebelum bergejala hingga 1-2 minggu pasca gejala
Sementara rapid tes antibodi dan tes serologi bisa setelah 8-12 hari pasca gejala atau 15-20 hari pasca terinfeksi. Tetapi, sekali lagi, kedua tes ini hanya untuk kebutuhan khusus saja.
Baca juga: Masyarakat dengan mobilitas tinggi diimbau tetap pakai masker di rumah
Baca juga: PPKM Mikro diperpanjang, Mendagri: Masyarakat tak lelah terapkan 5M
Baca juga: Kemkominfo sosialisasi vaksin-protokol 5M lewat seni-budaya Minahasa
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021