"Pemerintah pusat akan segera mengumpulkan semua bupati dan walikota dari seluruh Indonesia," kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono Laksono usai memimpin Rapat Koordinasi tentang Antisipasi Terhadap Iklim dan Cuaca Ekstrim di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Senin.
Agung menjelaskan, tujuan mengumpulkan seluruh kepala daerah adalah menyamakan persepsi dalam mengatasi dampak cuaca ekstrem yang belakangan ini dirasakan masyarakat luas.
"Melalui pemerintah kabupaten/kota diharapkan sosialisasi terhadap iklim dan cuaca ekstrim bisa sampai ke lapisan terkecil masyarakat sekaligus menemukan langkah antisipasi yang efektif," katanya.
Menko menambahkan, dari pertemuan ini akan disusun berbagai kebijakan dan himbauan mengenai dampak langsung iklim dan cuaca terhadap masyarakat.
"Contohnya bagi petaani yang gagal panen akibat perubahan pola curah hujan dan cuaca ekstrim bisa dicarikan solusinya atau bagi nelayan yang biasa mencari ikan di laut agar mewaspadai gelombang tinggi," katanya.
Menko juga menjelaskan, pemerintah akan mendata dampak perubahan iklim pada masyarakat dan langkah antisipasinya dengan mengumpulkan bupati/walikota, kementerian dan lembaga teknis terkait.
"Selain soal rawan pangan dan gelombang tinggi, dampak cuaca ekstrim ini juga mengakibatkan rawan banjir, longsor dan lain sebagainya sehingga perlu segera dilakukan langkah antisipasi," katanya.
Berdasarkan hasil kajian inter governmental panel on climate, aktivitas manusia sebagai penyebab meningkatnya suhu global yang memicu perubahan iklim, ditandai dengan perubahan pola curah hujan, cuaca lebih ekstrem, naiknya paras air laut, bencana kekeringan, badai, banjir, gelombang panas dan kebakaran hutan secara luas.
Dia juga melanjutkan, perubahan iklim dan cuaca ekstrim selain memunculkan berbagai wabah penyakit dan gangguan kesehatan lainnya juga akan berdampak pada petani yakni perubahan pola tanam dan gagal panen serta nelayan yang tidak berani melaut akibat ombak tinggi.
"Hal tersebut jika tidak segera diantisipasi akan menimbulkan kerawanan sosial," katanya.(*)
W004/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010