Menurut laporan tersebut, sembilan orang yang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor melepaskan tembakan ke arah rombongan NATO di dekat daerah DHA Phase II, Rawalpindi, kota yang hanya berjarak setengah jam berkendaraan di sebelah selatan Islamabad.
Para penyerang tersebut juga mengeluarkan orang dari truk itu dan menembak mereka hingga tewas, kata beberapa saksi mata.
Serangan Senin pagi terhadap truk pasokan NATO adalah yang jenis serangan ketiga dan juga yang paling serius dalam tiga pekan belakangan setelah serangan udara oleh beberapa helikopter NATO di wilayah Pakistan pada Kamis (30/9). Tiga tentara Pakistan tewas dan tiga orang lagi cedera dalam ulah NATO itu.
Pada Jumat pagi, sebanyak 20 orang menyerang rombongan NATO dengan menggunakan roket di Shikarpur, kota di bagian utara Provinsi Sindh, Pakistan. Tiga orang tewas dan 27 truk minyak NATO musnah terbakar.
Jumat malam, dua lagi kendaraan pasokan NATO diserang oleh satu roket di kota Khuzdar di bagian barat-daya negeri tersebut. Dua orang tewas selama aksi tersebut.
Setelah serangan itu, Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab dan mengancam akan melancarkan serangan lagi terhadap rombongan kendaraan NATO kalau Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut tak menghentikan serangan udaranya terhadap wilayah Pakistan.
Pada Kamis, dua helikopter NATO membom satu pos pemeriksaan militer Pakistan di Kurram di daerah suku di bagian barat-laut negeri itu. Tiga penjaga perbatasan tewas dan tiga orang lagi cedera.
Peristiwa tersebut telah mengakibatkan protes keras dari pemerintah Pakistan. Islamabad bukan hanya menuntut penjelasan, permintaan maaf dan ganti rugi buat penyusupan dari daerah NATO itu, tapi juga memerintahkan blokade terhadap rombongan NATO yang memasok barang buat tentara NATO pimpinan AS di Afghanistan melalui jalur darat Pakistan. Akibat tindakan Islamabad, ratusan truk NATO tertahan di jalan menuju Afghanistan.
Menurut laporan, hampir 70 persen pasokan NATO dan 40 persen bahan bakarnya dikirim ke Afghanistan melalui Pakistan. Blokade terhadap rombongan NATO tersebut oleh pemerintah Pakistan tampaknya telah menimbulkan dampak di pihak NATO.
Media setempat Ahad (3/10) melaporkan blokade itu, yang memasuki hari keempat, tampaknya akan segera berakhir. Laporan tersebut menunjukkan bahwa mungkin telah dicapai kesepakatan di antara semua pihak yang terkait. (C003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010