Surabaya (ANTARA News) - Jumlah wisatawan asing ke Jawa Timur melalui pintu masuk Bandara Juanda selama Agustus 2010 mengalami penurunan sekitar 9,54 persen dibandingkan Juli 2010.
"Selama Agustus jumlah wisatawan mancanegara ke Jatim hanya 14.420 orang sedangkan Juli 15.941 orang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, secara kumulatif jumlah wisatawan luar negeri selama Januari - Agustus 2010 mencapai 111.974 orang atau naik 8,53 persen dibandingkan periode yang sama 2009.
Mayoritas yang datang ke Jawa Timur berkebangsaan Malaysia, disusul Singapura, China, Taiwan, dan Jepang.
"Penurunan jumlah wisatawan asing selama Agustus berpengaruh terhadap tingkat penghunian kamar/okupansi hotel berbintang pada bulan sama. Okupansi selama Agustus mencapai 47,13 persen atau turun 3,28 persen dibandingkan pencapaian Juli 2010 di posisi 50,41 persen," ujarnya.
Kondisi tersebut, jelas dia, menunjukkan bahwa pada bulan Agustus 2010 rata - rata dari setiap 100 kamar yang tersedia di hotel berbintang tiap malamnya ada 47 kamar hingga 48 kamar yang terjual.
Kalau berdasarkan klasifikasi hotel bintang, okupansi tertinggi pada bulan Agustus 2010 dicapai hotel bintang 5 yang mencapai 51,98 persen, bintang 3 sebesar 48,82 persen, bintang 4 tercatat 46,73 persen, dan bintang 1 yakni 42,15 persen.
"Okupansi terendah ada pada hotel bintang 2 yang mencapai rata - rata 39,42 persen," katanya.
Mengenai rata - rata lama menginap tamu (RLMT) asing di hotel bintang selama Agustus 2010, ulas dia, mencapai 2,10 hari atau naik selama 0,01 hari dibanding Juli 2010 yang mencapai 2,09 hari.
Untuk RLMT (wisatawan) Indonesia selama Agustus 2010 naik selama 0,19 hari, dari 1,42 hari pada bulan Juli 2010 menjadi 1,61 hari pada bulan Agustus 2010.
"Secara keseluruhan RLMT pada Agustus 2010 sebesar 1,67 hari atau naik 0,18 hari dibanding Juli 2010 yang mencapai 1,49 hari," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pariwisata Indonesia (Depari) Jawa Timur, Yusak Anshori, mengemukakan, selama Januari-Agustus 2010 tingkat hunian (okupansi) hotel di Surabaya mengalami kenaikan 4 persen.
Total rata-rata okupansi hotel bintang 5 hingga 3 mencapai 68,6 persen. Tahun lalu dengan periode yang sama mencapai 64,6 persen.
"Secara keseluruhan tingkat hunian hotel di Surabaya mulai Januari sampai Agustus 2010 sebagai berikut, hotel bintang 5 mencapai 58,0 persen. Disusul, hotel bintang 4 sebesar 72,7 persen sedangkan hotel bintang 3 sebesar 75,02 persen," katanya.
Apabila dibandingkan tahun lalu dengan periode yang sama, ia melanjutkan, secara keseluruhan tingkat hunian hotel (okupansi) Surabaya mengalami penurunan.
Untuk hotel bintang 5 sebesar 52 persen, hotel bintang 4 huniannya mencapai 66,8 persen, dan hotel bintang 3 sebesar 75,1 persen. Terkait tingkat hunian hotel Surabaya (okupansi) selama Agustus 2010, rata - rata sebesar 60,09 persen.
"Pencapaian tersebut di antaranya hotel bintang 5 sebesar 52,03 persen, hotel bintang 4 sebesar 64,1 persen, disusul hotel bintang 3 yang mencapai 66,4 persen. Tahun lalu pada bulan sama rata - rata hunian hotel di Surabaya naik tipis akibat bersamaan dengan bulan puasa," katanya. (ANT-071/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010