Sukoharjo (ANTARA News) - Warga masyarakat di Desa Telukan, Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, meminta pemerintah daerah serta pelaku industri untuk melakukan perbaikan jalan.
"Jalan yang menuju tiga dukuh yaitu Dukuh Kutu, Dukuh Ngarak-arak, dan Dukuh Pinggir rusak parah dan belum ada perbaikan akibat sering dilalui kendaraan berat untuk aktivitas industri," kata Sugiyono, warga masyarakat setempat, Minggu.
Warga menilai pemilik industri dan pemerintah tidak peduli atau memperhatikan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan rusaknya jalan tersebut.
"Jalan yang panjangnya sekitar 4 kilometer yang menghubungkan ketiga dukuh tersebut sudah rusak parah dan rawan kecelakaan," ujarnya.
Ia mengatakan, bila hujan turun terjadi genangan air dan becek sehingga pengendara yang lewat rawan terjatuh, sedangkan kalau tidak hujan mengganggu pernafasan karena debunya beterbangan kemana-mana.
Pihaknya menyayangkan sikap pemerintah setempat dan industri yang diam saja dan tidak peduli terhadap insfrastruktur jalan desa yang rusak parah tersebut.
"Padahal yang berkepentingan langsung adalah pemilik perusahaan tersebut, tapi kenapa mereka diam saja," katanya.
Dia mengatakan, warga mengancam akan melakukan penutupan jalan dengan portal secara keseluruhan agar tidak bisa dilewati kendaraan industri bila tidak ada upaya perbaikan.
"Jadi mohon digarisbawahi bahwa keinginan kami sederhana, yakni perbaikan jalan, karena kita sama-sama menggunakan jalan ini, maka mohon perhatiannya buat para pemangku kepentingan disini untuk memperhatikan hal ini agar sama-sama saling menguntungkan," katanya.
Dia menambahkan, jika jalan yang dilewati bagus maka warga dan pengusaha sama-sama untung, karena akses menjadi mudah, mengurangi kecelakaan dan mempercepat lalulintas kendaraan industri itu sendiri.
Diketahui, di Desa Telukan, di sekitar ketiga dukuh tersebut terdapat sekitar 20 industri besar yang berbasis tekstil maupun lainnya, namun akses jalan yang digunakan kualitas kampung biasa, bukan untuk dilewati kendaraan industri yang bermuatan besar sehingga jalan menjadi rusak. (ANT-198/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010