Mamuju (ANTARA News) - Jalan Trans Sulawesi di Desa Salugatta Kecamatan Budong-Budong, sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, putus akibat jembatan di desa itu ambruk dihantam banjir.

Pemantauan di Mamuju, Minggu, jembatan Salugatta di Desa Salugatta, Kecamatan Budong-Budong, sepanjang empat meter ambruk sejak sekitar pukul 19.00 WITA, setelah dihantam banjir akibat meluapnya sungai Salugatta.

Akibat ambruknya jembatan itu jalur Trans-Sulawesi di Desa Salugatta yang menghubungkan antara Kota Mamuju dengan Kabupaten Mamuju Utara serta Provinsi Sulawesi Tengah, putus total karena sejumlah kendaraan tidak bisa melewati jembatan tersebut.

Ratusan kendaraan yang sebelumnya akan melintas jalur itu dan mengalami antrean hingga satu kilometer. Mereka tertahan dan berbalik haluan dan mencari jalur alternatif.

Fia, salah seorang warga mengatakan, kendaraan yang akan melintas di jalan itu baik dari kota Mamuju ke Kabupaten Mamuju Utara ataupun sebaliknya dari Mamuju Utara menuju Kabupaten Mamuju akhirnya balik haluan dengan mencari jalur alternatif.

"Warga mencari jalan alternatif dengan melewati jalur pantai di Kecamatan Budong-Bodung untuk dapat melewati jalan tersebut, meskipun jaraknya lebih jauh, dan jalannya sempit," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada antisipasi pemerintah terhadap putusnya jalur tersebut.

Sementara itu, Amin, salah seorang warga lainnya mengatakan, pemerintah harus segera memperbaiki jalan tersebut agar roda perekonomian serta pasokan kebutuhan masyarakat dapat kembali lancar.

"Jembatan Salugatta yang ambruk ini menghubungkan Kota Mamuju dengan empat Kecamatan diantaranya Kecamatan Budong-Budong, Korossa, Tobadak, dan Kecamatan Topoyo yang berpenduduk sekitar 70 ribu jiwa, selain itu menghubungkan dengan Kabupaten Mamuju Utara, yang berpenduduk sekitar 90 ribu jiwa," katanya.

Ia mengatakan, apabila jalan tersebut tidak segera diperbaiki maka masyarakat di empat kecamatan dan satu kabupaten yakni Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulbar, akan kesulitan mendapatkan kebutuhannya serta roda perekonomian masyarakat akan terputus.

"Jadi tidak ada pilihan kecuali jembatan tersebut harus diperbaiki," katanya. (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010