Tarakan (ANTARA) - Sebanyak 591 warga pedalaman di Long Nawang dan Long Ampung, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltara Usman mengatakan bahwa kasus COVID-19 itu terdeteksi dari hasil cepat (rapid) antigen di Long Nawang yang berjumlah 386 kasus dan Long Ampung berjumlah 205 Kasus. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh 62 orang, dan meninggal dunia sebanyak tujuh orang.
“Beberapa waktu yang lalu kami mendampingi Pak Gubernur berkunjung ke sana (Long Ampung dan Long Nawang, red), semua orang yang terpapar merupakan masyarakat sana dan pada saat kami datang, rata-rata mereka melakukan isolasi mandiri,” kata Usman di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa.
Dinkes Kaltara melakukan pendampingan dan sosialisasi terhadap penanganan COVID–19 kepada masyarakat agar melakukan isolasi mandiri dan menaati protokol kesehatan (prokes).
Baca juga: Gubernur Kaltara positif COVID-19, kontak erat diminta periksa diri
Baca juga: Gubernur Kaltara positif COVID-19, sedang jalani isolasi mandiri
Hal tersebut untuk menghambat laju penyebaran kasus COVID-19 yang kian hari mengalami peningkatan yang cukup masif.
“Berdasarkan salah satu korban meninggal yang telah menjalani tes usap (swab) dan terkonfirmasi positif, setelah dilakukan penelusuran kontak erat, ditemukan banyak yang positif juga dengan pemeriksaan usapan antigen,” kata Usman.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah melakukan langkah-langkah untuk menekan pertumbuhan COVID-19 di wilayah perbatasan Kaltara dengan Malaysia tersebut.
Pemprov Kaltara khususnya melalui Dinkes Kaltara masih terus berupaya menyuplai sejumlah bantuan berupa tim tenaga tambahan, obat-obatan, kit antigen, APD, dan masker berjumlah 500 paket.
Pemprov tetap berkoordinasi dengan Pemkab Malinau dalam hal ini melalui Dinkes Kabupaten Malinau dan memantau jumlah ketersediaan bantuan.
“Jika kita lihat jumlah kasus COVID-19 ini merata ke semua kabupaten/kota (Kaltara)," katanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan kendala transportasi untuk menjangkau lokasi di daerah perbatasan agar dapat mendistribusikan bantuan melalui jalur udara yang memiliki kapasitas cukup terbatas.
“Justru itu kendalanya karena sulit untuk mengangkut barang-barang, dan hanya mampu mengangkut 12 orang serta pesawatnya harus carter dulu," kata Usman.*
Baca juga: 361 warga pedalaman di Kaltara positif COVID-19
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kaltara melonjak 205 dalam sehari
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021