Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Ainun Na’im mengatakan ringkasan kebijakan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II diharapkan dapat menjawab persoalan bangsa.
“Ringkasan kebijakan yang dihasilkan oleh peserta PKN tingkat II ini diharapkan dapat menjawab sejumlah persoalan bangsa seperti kesenjangan,” ujar Ainun dalam penutupan PKN tingkat II angkatan VI tahun 2021 yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dia berharap perhatian, pemikiran dan ide-ide tidak hanya muncul selama mengikuti pendidikan tetapi muncul saat bekerja. Saat bekerja maka harus memikirkan agar bekerja lebih baik dan masyarakat selalu baik dari hari ke hari.
“Kebijakan yang baik harus benar-benar memperhatikan masalah yang akan diselesaikan dan apakah nantinya kebijakan itu dapat melayani masyarakat secara luas,” kata dia.
Baca juga: Kemendikbud masukkan digitalisasi pendidikan dalam subtema PKN 2021
Baca juga: Kemendikbud: Pembelajaran semester genap mengacu SKB Empat Menteri
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan PKN merupakan upaya untuk melahirkan generasi pemimpin baru dengan kemauan yang kuat untuk mengabdi pada negara.
“Melalui PKN ini dapat melahirkan pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pembelajaran dan inovasi. Pemimpin perlu menemukan solusi atas tantangan struktural yang menghambat kerja. Perubahan di aspek struktural kemudian perlu diikuti perubahan kultural, agar terbentuk mentalitas yang berorientasi pada kemajuan,” kata Nadiem.
PKN tingkat II diikuti 57 peserta yang merupakan pegawai sejumlah kementerian dan lembaga. PKN tingkat II tersebut dimulai dari 23 Maret 2021 hingga 13 Juli 2021.*
Baca juga: Kemendikbud: Penggunaan akun pembelajaran bersifat pilihan
Baca juga: Kemendikbud sebut kebijakan belanja 2021 utamakan reformasi pendidikan
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021